Network
MANTRA SUKABUMI - Politikus Ferdinand Hutahaean melontarkan kritik untuk Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.
Kritik tersebut dilontarkan Ferdinand Hutahaean, usai Mardani Ali Sera meminta keadilan untuk WNI eks ISIS beberapa waktu lalu.
Ferdinand Hutahaean pun menganggap jika Mardani Ali Sera sangat cocok untuk menjadi ibu asuh dari para WNI eks ISIS tersebut.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Terungkap, Rupanya karena Hal ini Jokowi Mau Jadi Saksi di Pernikahan Atta dan Aurel
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Mardani memberi usulan kepada pemerintah untuk memulangkan WNI eks ISI ke Indonesia.
Mardani mengaggap, jika negara harus hadir terkait dengan masalah tersebut dan bisa memberikan keadilan bagi WNI eks ISIS.
Dirinya mengaku setuju tentang rencana pemulangan yang akan melibatkan Kementerian Agama, Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Kementerian Sosial.
Selain itu, Mardani menjelaskan, jika tidak cepat ditangani kasus ini akan seperti penyakit yang terus menular.
Baca Juga: Ida Fauziyah Serukan THR Dibayar Penuh, Berikut Hitungan THR 2021 Menurut Kemnaker
Melalui akun Twitter pribadinya, Ferdinand menanggapi permintaan dari Mardani tersebut.
Ferdinand menegaskan jika Mardani sudah cocok jika dijadikan ibu asuh bagi para WNI eks ISIS.
"Wajah Mardani ini sepertinya agak cocok jadi ibu asih bagi eks WNI anggota ISIS itu," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan FerdinandHaean3 pada 12 April 2021.
Bahkan, Ferdinand meminta agar PKS segera mengurus kepindahan Mardani ke Suriah.
"Ada baiknya PKS mengurus Mardani ke Suriah untuk jadi ibu asuh bagi mereka," lanjutnya.
Ia pun meminta kepada partai politik yang menanungi Mardani, agar tidak lagi membawa kadernya tersebut pulang jika sudah diberangkatkan ke Suriah.
Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Terbitkan Surat Edaran, Pengusaha Wajib Bayar THR 2021 Secara Penuh
Pasalnya, menurut Ferdinand masih banyak penduduk Tanah Air yang setia pada negaranya dan oerlu diurus.
"Jangan dibawa ke Indonesia lagi, di sini masih banyak WNI yang setia ke NKRI untuk diurus negara," pungkasnya.***
