Sanjung Terawan Usai Putuskan Jadi Relawan Vaksin Nusantara, Siti Fadilah: Dia Kalau Meneliti Nekat

- 17 April 2021, 21:32 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari lebih merekomendasikan temukan obat ketimbang vaksin untuk melewati pandemi Covid-19.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari lebih merekomendasikan temukan obat ketimbang vaksin untuk melewati pandemi Covid-19. /ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

MANTRA SUKABUMI - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah memutuskan untuk menjadi relawan vaksin Nusantara.

Siti Fadilah mengatakan, bahwa vaksin Nusantara gagasan mantan Menkes Terawan Agus Putranto itu bukanlah sebuah vaksin.

Menurut Siti Fadilah, justru vaksin Nusantara yang sejak beberapa hari menuai kontroversi tersebut adalah imunoterapi.

 Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: dr Lisa Amarta: Astagfirullah, Kalau Benar ini Pernyataan Dahnil Anzar, Sungguh Nista Anda

Bicara di kanal YouTube Karni Ilyas Club, Siti Fadilah mengungkapkan alasannya saat memutuskan menjadi relawan vaksin Nusantara.

Siti Fadilah mengaku bahwa dirinya tidak mendapatkan vaksin Covid-19 yang telah digunakan di Indonesia, karena memiliki penyakit penyerta.

"Kalau saya karena saya orang tua, dan saya punya komorbid, dokternya enggak berani memvaksin saya," ujarnya dikutip mantrasukabumi.com dari Karni Ilyas Club, 16 April 2021.

 Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Peringatkan Orang yang Sering Cabut Uban, Simak Penjelasan Hukumnya

Namun untuk vaksin Nusantara, menurutnya gagasan dari Terawan tersebut bukanlah sebuah produk vaksin, melainkan sebuah imunoterapi.

"Justru yang punya Pak Terawan itu sebetulnya bukan vaksin, tapi itu immunoteraphy," lanjutnya.

Imunoterapi sendiri adalah pengobatan penyakit dengan mengaktifkan atau menekan sistem imun.

Sedangkan definisi vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit.

 Baca Juga: Tanggapi Bima Arya Soal Tak Cabut Laporan HRS, Tokoh Papua: Akhirnya Sekarang Umat Tahu

"Jadi untuk orang tua lansia seperti saya, dengan kondisi seperti saya yang punya komorbid itu sangat tepat bila imunoterapi secara personal," sambungnya.

Selain karena hal tersebut, alasan ia menjadi relawan vaksin Nusantara karena sudah mengenal Terawan sejak lama.

"Dia itu memang peneliti, saya tahu persis sifat-sifatnya dia kalau meneliti itu nekat, kalau udah punya pendapat itu dia keukeuh," jelas Siti Fadilah.

Selain itu, menurut Siti Fadilah, pendapat-pendapat yang pernah dikeluarkan oleh Terawan bisa dibilang cukup logis.

 Baca Juga: Anies Baswedan Dikagumi Sekjen PBB, Mustofa Nahrawardaya: Mungkin Dikira Ahok

"Dan dia saat mempunyai pendapat itu cukup logis, dia kan bisa kan mengobat DSA itu, itu kan dilawan oleh berapa puluh dokter bahkan dipecat dari IDI," ucapnya.

Kemudian untuk penjelasan vaksin Nusantara, dirinya setuju dengan Terawan.

"Nah di dalam konsepnya dia, itu cukup logis menurut saya, walaupun ada komen-komen mempertanyakan hipotesis Terawan," lanjutnya.

Kemudian jika hipotesis Terawan terbukti, maka Indonesia akan sangat mendapatkan harta karun yang sangat luar biasa, dan berharga.

"Satu produksi dalam negeri, dua inovasi dari anak bangsa sendiri, jadi kita itu belajar bagaimana bangganya kalau kita itu bisa mandiri," pungkasnya.***

 

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah