Network
MANTRA SUKABUMI - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut menyoroti terkait kasus cibiran dari Juru bicara menhan Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dalam hal tersebut, Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan bahwa Habib Rizieq Shihab bukan siapa-siapa bagi dirinya dan Prabowo Subianto.
Maka dari itu, Refly Harun menyampaikan bahwa jika memang Habib Rizieq Shihab bukan siapa-siapa kenapa ormasnya dibubarkan dan pengawalnya dibunuh.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Pantas Saja Nabi Muhammad SAW Larang Umatnya Cabut Uban, Ternyata ini Alasannya
Pertanyaan tersebut langsung dilontarkan kepada jubir Menhan Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak melalui unggahan video kanal YouTube Refly Harun pada Minggu 18 April 2021.
"Karena kalau tidak siapa-siapa rasanya tidak mungkin dikriminalisasi, diincar sedemikian rupa, organisasinya dibubarkan, pengawalnya terbunuh atau dibunuh karena itu pasti dia siapa-siapa," tuturnya dikutip mantrasukabumi.com dari YouTube Refly Harun, Senin 19 April 2021.
Terlebih lagi saat kepulangannya ke Indonesia, HRS disambut oleh banyak orang pada November 2020 lalu.
Baca Juga: Denny Darko Sebut Calon Anak Kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Akan Luar Biasa hingga Sarankan Hal ini
Massa yang mencapai jutaan orang tersebutlah yang menyeret nama HRS ke ranah hukum, karena dakwaan penghasutan.
Seperti kita ketahui bersama, Eks pemimpin organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) telah dipenjara akibat kerumunan di Petamburan.
Lebih lanjut, Refly Harun menegaskan, dalam konteks saat ini, ia mengatakan bahwa HRS adalah siapa-siapa.
Baca Juga: Tangisan Bahagia Ferdinand Hutahaean: Minta Sampaikan Salam ke Yuni Shara
Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini
Tetapi meskipun begitu, dirinya tidak bisa menyalahkan pernyataan Dahnil Anzar, karena di dasari dengan penilaian subjektivitas.
"Dalam konteks ini Habib Rizieq siapa-siapa. Tapi kalau Dahnil mengatakan bagi dia ya itu subjektivitas, kita tidak bisa mengatakan apa-apa," pungkasnya.***
