MANTRA SUKABUMI - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewaspadai kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait potensi penyebaran virus Covid varian baru.
Virus Covid varian baru ini menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, penularannya antar masyarakat atau yang disebut dengan transmisi lokal.
Adapun kewapadaan ini terhadap virus Covid varian baru yang mana virus ini berasal dari Inggris, virus ini yaitu SARS-CoV-2 jenis B117, Bahakan virus ini masuk kedalam penanganan yang menjadi konsentrasi lembaga kesehatan dunia (WHO).
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Pantas Saja Nabi Muhammad SAW Larang Umatnya Cabut Uban, Ternyata ini Alasannya
"Dari sejumlah varian baru yang masuk di Indonesia, yang kini masuk dalam varian of concern Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) adalah B117. Tapi di kita masih rendah," ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari PMJ News pada Senin, 19 April 2021.
Telah diketahui, bahwa varian baru B117 ini memiliki karakteristik yang lebih dominan sebab tingkat penularannya yang relatif cepat.
Oleh karena itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada selagi angka kasus penularan B177 di Indonesia masih sedikit.
Baca Juga: Atta Halilintar Berniat Menyudahi Hubungannya dengan Aurel Hermansyah Sebelum Mereka Menikah
Baca Juga: Tak Disangka, Saat di Persidangan Habib Rizieq Shihab Kedatangan Sosok Waliyullah Guru Mulia
Selanjutnya menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, salah satu pencegahannya yaitu, dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk ikut dalam program vaksinasi Covid-19 sebagai upaya menjaga kekebalan tubuh dari penularan virus.
Sebelumnya, varian virus baru asal Inggris ini dibawa oleh salah seorang pendatang dari Arab Saudi.
Untuk kasus ini tercatat dalam dua kasus dilaporkan berada di Kabupaten Karawang(Jawa Barat) berdasarkan pengambilan sampel pada 4 dan 7 Februari 2021 dan satu kasus di Kota Balikpapan (Kalimantan Timur) pada 12 Februari 2021.
"Tapi yang bikin kita khawatir adalah transmisi lokal. Masuknya tidak dari Arab Saudi," ujarnya.
Baca Juga: Ferdinand Baper hingga Sampaikan Salam, Netizen: Kumis Tebal Doang Gak Cukup Memikat Yuni Shara
"Kalau transmisi impor lebih gampang jaganya di bandara dan lainnya, tapi kalau transmisi lokal lebih harus diwaspadai penularannya," sambungnya
Varian virus Corona yang pertama kali ditemukan di Inggris ini yang diyakini 70 persen lebih menular. Virus ini juga merebak di Singapura dan India. Apa saja gejala pasien Covid-19 yang terkena varian Corona B117 ini?
1. Kelelahan dan merasa lesu
Para pakar Inggris menemukan pasien Corona baru-baru ini lebih umum mengalami gejala Covid-19 kelelahan di awal terpapar. Kelelahan akibat infeksi Covid-19 varian baru ini disertai dengan rasa pusing.
2. Mual hingga pusing
Selain itu, gejala Covid-19 neurologis seperti pusing, kelelahan, hingga mual juga ditemukan pada pasien Corona Inggris. Sulit membedakan gejala ini dengan penyakit lainnya lantaran bisa juga dipicu kondisi lain.
Baca Juga: Imbas Omongan Dahnil Anzar Simanjuntak, Simpatisan Habib Rizieq Shihab Siap Kepung Istana
3. Nyeri otot
Varian baru Corona B117 Inggris juga membuat para pasien mengalami nyeri otot. Sebenarnya, penyebab nyeri otot bisa terjadi karena myalgia. Kondisi saat virus menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting.
Adanya peradangan secara luas juga bisa menyebabkan nyeri sendi, rasa lemah dan nyeri tubuh selama terpapar.
Selain tiga gejala tersebut, ada gejala-gejala Covid-19 lain yang ditemukan di Inggris antara lain:
1. Sakit (radang) tenggorokan
2. Diare
3. Konjungtivitis (mata merah)
4. Sakit kepala
5. Ruam pada kulit
6. Perubahan warna (discolouration) pada jari tangan dan kaki
Baca Juga: Denny Darko Sarankan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Jangan Tinggal Satu Rumah untuk Sementara Waktu
Baca Juga: Soal PKB di KLB, Mantan Jubir Gusdur: Kini Makin Ngawur
Cara mencegah penularan mutasi Virus Corona B117
Pemerintah telah membuat kebijakan dalam mencegah penyebaran mutasi virus Corona B117 dari Inggris yang terdeteksi sudah masuk ke Indonesia bertepatan dengan setahun pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
"Tentunya penguatan protokol kesehatan 3M dan deteksi dini dengan penguatan testing, peningkatan pelacakan kasus dan isolasi," terang Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, pada Kamis, 4 Maret 2021.
Lebih jauh Nadia menuturkan, vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus tersebut. Namun, ia berharap masyarakat juga semakin meningkatkan kewaspadaan.
"Virus ini lebih cepat menular, namun tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit," pungkasnya.***