Network
MANTRA SUKABUMI - Rizal Ramli turut memberikan pendapatnya tentang kasus dugaan penerimaan suap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Walikota Tanjung Balai, Sumatera Utara.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dugaan penyidiknya yang menerima suap.
Penyidik KPK yang dijadikan tersangka yaitu Stepanus Robin Pattuju dan juga Pengacara Maskur Husain.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Keras Kepala, India Sepelekan Indonesia, 132 Orang Masuk Indonesia, Mustofa Nahrawardaya Tanya Mahfud MD
Mereka ditetapkan sebagai tersangka karena menerima suap dari Wali Kota Tanjung Balai, M Syahrial dengan cara membuat komitmen agar kasus korupsi di Pemkot Tanjung Balai tidak dilanjutkan oleh KPK.
Sikap Ketua KPK tersebut dinilai sportif oleh Rizal Ramli karena berani meminta maaf atas kesalahan bawahannya yang terima suap dari Wali Kota Tanjung Balai tersebut.
"Mas Firli Bahuri sportif karena berani minta maaf," ungkap Rizal Ramli sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @RamliRizal pada Jumat, 23 April 2021.
Namun, Rizal Ramli mengatakan bahwa sikap Ketua KPK Firli Bahuri yang meminta maaf atas kesalahan penyidik KPK tidaklah cukup.
Baca Juga: Bikin Menggoda, Begini Penampilan Luna Maya, Anya Geraldine dan Cinta Laura saat Kenakan Batik
Ungkapan tersebut karena ada hal lain yang menurut Rizal Ramli masih harus diselesaikan oleh KPK.
"Tapi tidak cukup, buka tanpa pandang bulu kasus korupsi bansos, siapapun termasuk yang terkait dengan partai yang berkuasa," kata Rizal Ramli.
Kasus korupsi bansos yang dimaksud Rizal Ramli adalah yang dilakukan oleh eks Menteri Sosial Juliari Batubara dari Partai PDI-Perjuangan.
Rizal Ramli juga mengecam keras perbuatan tersebut lantaran mengambil hak orang miskin dianggapnya sangat tidak berperikemanusiaan.
"Karena korupsi hak orang miskin itu jahat sekali!," pungkas Rizal Ramli.**
