Network
MANTRA SUKABUMI - Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia meminta Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk mengevaluasi seluruh alat utama sistem senjata (alutsista) berusia tua yang masih digunakan.
Hal tersebut diungkapkan Farah pasca kejadian kapal selam KRI Nanggala-402 yang dibuat tahun 1980-an hilang kontak di perairan Bali Utara, Rabu 21 April 2021.
Menurutnya, TNI perlu menghentikan sementara pengoperasian kapal selam sejenis yang sudah berusia tua hingga ada kepastian dan kesiapan yang sempurna dari kapal selam tersebut.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
“Jangan sampai karena keterbatasan alutsista, penggunaan alutsista yang diduga telah obsolete menghambat tugas-tugas prajurit TNI dan bahkan membahayakan nyawa prajurit," kata Farah sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi DPR pada Kamis, 22 April 2021.
Anggota DPR Fraksi PAN itu menjelaskan, kapal buatan tahun 1980-an memang sudah seharusnya diganti dengan yang lebih baru, dia juga meminta pemerintah memprioritaskan modernisasi dan mengevaluasi seluruh alutsista.
"Penguatan modernisasi Alutsista TNI merupakan kebutuhan yang mendesak mengingat kondisi alutsista yang masih terbatas," kata Farah.
Baca Juga: dr Eva Sindir Atta Halilintar: Katanya Paling Steril Ampe Hadir Paduka, Bisa Covid juga
"Terpenting yang harus digarisbawahi dan kita semua harus ingat, alutsista renta harus diremajakan, jangan sampai mengorbankan para prajurit,” tambahnya.
Senada dengan yang disampaikan Farah, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Kemenhan memang akan melakukan peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
