Sajadah dan Puing yang Diduga Berasal dari KRI Nanggala 402 Ditemukan, Kasal Tegaskan Kapal Selam Tak Meledak

- 24 April 2021, 18:36 WIB
KRI Nanggala-402, Kapal Selam TNI AL yang hilang di Perairan Bali.
KRI Nanggala-402, Kapal Selam TNI AL yang hilang di Perairan Bali. /Instagram @lantamal_vii/



MANTRA SUKABUMI - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memberikan update terkini terkait KRI Nanggala 402.

Seperti diketahui sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kota saat melakukan penyelaman di perairan Bali beberapa waktu lalu.

Kasal menegaskan bahwa kapal selam KRI Nanggala 402 tidak meledak, dan hanya mengalami keretakan secara bertahap.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Paranormal Mbak You Sebut Kondisi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Masih Ada Sedikit Kehidupan dan Harapan 

Hal tersebut diungkapkan usai tim pencari menemukan puing-puing yang diduga kuat bagian dari KRI Nanggala 402.

Informasi ini disampaikan Kasal saat melakukan konferensi pers Panglima TNI, Kasal, dan Kapolri terkait KRI Nanggala 402 pada Sabtu, 24 April 2021.

"Jadi bukan ledakan, kalau ledakan pasti sudah ambyar semuanya," ucapnya dikutip mantrasukabumi.com dari YouTube Puspen TNI, 24 April 2021.

Ia mengatakan kapal selam mengalami keretakan secara bertahap pada bagian tertentu, secara bertahap saat dia mulai turun ke dasar laut.

"Mulai dari kedalaman 300, 400, 500, ini ada fase-fase keretakan," tutur Yudo Margono.

Baca Juga: Serpihan dan Barang dari KRI Nanggala 402 Ditemukan, Budiman Sudjatmiko: Selamat Jalan Ksatria Pengawal Laut

Lebih lanjut, Kasal menjelaskan jika kapal selam meledak, maka akan terdeteksi oleh tim pencari melalui sinyal sonar.

"Karena kalau ledakan, pasti ini akan terdengar, di sonar pasti terdengar kalau ledakan. Jadi bukan ledakan, lebih pada keretakan," lanjutnya.

Yudo Margono menjelaskan, KRI Nanggala 402 yang diduga berada di kedalaman 700 hingga 800 meter mengalami keretakan karena tekanan air.

"Karena memang terjadi tekanan kedalaman yang sekian dalamnya 700 sampai 800 meter, ini tentunya akan terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," jelasnya.

Dengan demikian, barang-barang yang ditemukan tim pencari dapat keluar secara sendirinya, padahal barang itu berada di dalam kapal selam.

Baca Juga: Inilah 3 Keutamaan Beri Makanan Buka Puasa, Salah Satunya Dimudahkan Masuk Surga

"Apalagi pelurusnya torpedo sampai bisa keluar, berarti terjadi keretakan yang besar," ujar Yudo Margono.

Dilaporkan sebelumnya, tim pencari KRI Nanggala 402 menemukan puing-puin yang diduga kuat berasal dari kapal selam di sekitar titik penyelaman.

"Telah ditemukan beberapa kepingan dan barang-barang yang berada di sekitar lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat saat menyelam itu," kata Yudo Margono.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x