Imbas Nyinyir Musibah KRI Nanggala 402, Sejumlah Prajurit TNI AL Geruduk Kantor Polsek Kalasan

- 26 April 2021, 13:01 WIB
Ilustrasi KRI Nanggala 402
Ilustrasi KRI Nanggala 402 / /Youtube.com/DW News


MANTRA SUKABUMI - Oknum Polisi harus menerima imbas dari perilakunya yang nyinyir soal musibah KRI Nanggala 402.

Akhirnya sejumlah Prajurit TNI AL mendatangi Kantor Polsek Kalasan Sleman di malam hari.

Hal tersebut dilakukan Prajurit TNI AL terkait nyinyiran atau komentar miring di media sosial (Medsos) yang dilakukan oknum Polisi tersebut soal KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Pantas Saja Para Awak KRI Nanggala 402 Tak Berenang Keluar Saat Kapal Tenggelam, Ternyata ini Alasannya

Baca Juga: AHY Minta Pemerintah Tanggung Keluarga Korban KRI Nanggala, Dewi Tanjung: Anak Manja Sok-sokan Kasih Masukan

Diketahui anggota Polsek Kalasan bernama Aipda Fajar Indriawan berkomentar kurang baik soal tenggelamnya KRI Nanggala 402.

Kedatangan TNI AL di Polsek Kalasan Sleman, diunggah pada akun Instagram @Infokomando beberapa waktu lalu.

Dilansiri mantrasukabumi.com dari akun Instagram @Infokomando, pada Senin, 26 April 2021, Prajurit TNI AL datangi Polsek Kalasan Sleman terkait Komentar oknum Anggotanya.

"Prajurit TNI AL mendatangi Polsek Kalasan Sleman untuk minta klarifikasi sekaligus pertanggungjawaban komentar miring di medsos terkait tenggelamnya KRI Nanggala yang diduga dilakukan oleh oknum Polsek Kalasan bernama Aipda Fajar Indriawan," tulis akun tersebut.



Diawal, salah seorang Prajurit TNI AL memohon maaf dan meminta bila oknum Polisi tersebut tidak berempati, maka sebaiknya diam.

"Mohon maaf nih, kami sedang berduka atas gugurnya rekan2 kami. Bila tidak berempati
tidak apa-apa, tapi alangkah baiknya diam," sambungnya menambahkan.

Baca Juga: Berikut Cara Ampuh Atasi Cegukan saat Jalankan Ibadah Puasa, Tekuk Lutut Salah Satunya

Sebelumnya, pada Rabu, 21 April 2021 kapal selam KRI Nanggala 402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali.

Saat dinyatakan hilang, Puluhan awak berada dalam Nanggala 402 sedang menjalani latihan peluncuran torpedo di perairan pulau Dewata.

Saat itu, ada 53 awak kapal yang berada dalam Nanggala 402 dengan cadangan oksigen hanya bisa bertahan untuk 72 jam atau selama 3 hari.

KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam, setelah di prediksi dari hasil pencarian bahwa kapal selam tersebut sudah berada di kedalaman 850 meter.

Kedalaman yang sangat tidak memungkinan manusia dapat bertahan hidup dalam tekanan yang sangat tinggi.

Baca Juga: Tes Kepribadian: 3 Tipe Kepalan Tangan Dapat Ungkap Rahasia Karakter Seseorang yang Sebenarnya

Tekanan hidrostatis dalam air meningkat  setiap 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Dengan demikian tekanan udara di kedalaman 850 meter adalah 85 atm.

Sedangkan manusia hanya dapat bertahan pada tekanan sekitar 3-4 atm. Jadi, dapat disimpulkan berenang di laut dengan kedalaman 85 atm adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia

Pintu kapal selam didesain dengan rumit, karena dirancang agar air tidak bisa masuk kedalam kapal, sehingga tidak dimungkinkan para awak bisa keluar melakukan penyelamatan diri.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah