Menhan Bongkar Dalang Tenggelamnya KRI Nanggala 402 dan Singgung Rudal Milik China, Cek Faktanya

- 29 April 2021, 17:26 WIB
Menhan Bongkar Dalang Tenggelamnya KRI Nanggala 402 dan Singgung Rudal Milik China, Cek Faktanya./
Menhan Bongkar Dalang Tenggelamnya KRI Nanggala 402 dan Singgung Rudal Milik China, Cek Faktanya./ /Jurnal Soreang/Yusup Supriatna/PMJ News

MANTRA SUKABUMI - Belum lama ini beredar sebuah video tentang Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang membongkar insiden KRI Nanggala 402.

Dalam video Menhan membongkar dalang tenggelamnya KRI Nanggala 402 itu, terdapat juga narasi yang menyinggung rudal maut milik China.

Menurut penulusuran Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), video terkait Menhan dan KRI Nanggala 402 ini adalah berita bohong atau hoaks.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Ketua MPR, Muhammadiyah dan NU Sepakat KKB Papua Teroris, Natalius Pigai: Saya Mulai Percaya Kata Kepala BIN

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman Turn Back Hoax, video diunggah di kanal Youtube WARUNG POLITIK pada 24 April 2021, berikut adalah narasinya.

"Berita terbaru - Menhan bongkar dalang hilangnya kapal Nanggala 402 - news terkini Prabowo Subianto".

Terdapat juga narasi pada thumbnail video yang diunggah kanal YouTube WARUNG POLITIK yaitu.

"Akhirnya terbongkar! Rudal maut China hilangkan kapal Nanggala 401, Prabowo tak terima serbu kapal China".

Setelah ditelusuri, klaim Menhan yang membongkar dalang hilangnya kapal selama KRI Nanggala 402 adala berita hoaks.

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar, Isu Babi Ngepet di Depok Rupanya Direkayasa oleh Seorang Ustadz, Berikut Motifnya

Dalam video tersebut pun tidak ada perkataan dari Prabowo yang menyampaikan jika rudal C802 asal China membuat KRI Nanggala 402 tenggelam.

Tak hanya itu, dilaporkan juga bahwa KRI Nanggala 402 hilang kontak saat rudal belum sempat diluncurkan.

Selain tidak menyampaikan dalang hilangnya KRI Nanggala 402, dalam video itu Prabowo juga tidak menyinggung terkait rudal C802 China.

Seperti dilaporkan sebelumnya, kapal selam hilang kontak saat melakukan gladi resik penembakan torpedo di perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021 lalu.

Baca Juga: Aceh hingga Sumatera Berpotensi Hujan Besok Jumat 30 April 2021 , Riau jadi Sorotan BMKG

Sesuai dengan rencana geladi resik latihan perang, KRI Nanggala akan menembakkan torpedo berukuran 21 inci.

Lalu, KRI Layang akan meluncurkan peluru kendali C802. Target keduanya sama, yaitu bekas KRI Karang Unarang, yang akan dimulai pada pukul 03.00 WITA.

Selama satu jam, para awak sea rider dan otoritas latihan menunggu lesatan torpedo, tapi tak juga muncul dan akhirnya komunikasi radio terputus.

Hingga saat ini, penyebab tenggelamnya KRI Nanggala masih diinvestigasi oleh pihak TNI Angkatan Laut (AL).

Baca Juga: Febri Diansyah sindir KPK: yang Jadi Soal jika Penegak Hukum Sekongkol dengan Orang Partai

Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan bahwa investigasi baru bisa dilakukan setelah badan kapal berhasil diangkat ke permukaan.

Namun, hal ini juga bukan hal yang mudah, karena lokasi tenggelamnya kapal berada di laut dalam.

Meski begitu, Yudo masih meyakini tenggelamnya KRI Nanggala 402 bukan dikarenakan kesalahan manusia atau human error.

Ia menyebut, sesaat sebelum hilang kontak, seluruh peralatan kapal selam itu terpantau berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Andi Arief: Saya Kecewa dengan Mahfud MD soal Label Teroris di Papua

"Sudah kita evaluasi dari awal kejadian, tapi tentunya saya berkeyakinan ini bukan human error tapi lebih pada faktor alam," kata Yudo.

Dengan demikian, video terkait Menhan Prabowo yang membongkar dalang hilangnya KRI Nanggala 402 dan menyinggung rudal maut milik China adalah berita hoaks.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Turn Back Hoaks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah