MANTRA SUKABUMI - Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief berbeda pemikiran dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo terkait penanganan KKB.
Pasalnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta agar pemerintah segera menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua serta tidak meminta berbicara tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
Namun dalam hal ini, Andi Arief menyampaikan bahwa penanganan KKB Papua jangan sampai menyakiti mereka dan diminta untuk menghentikan kekerasan.
Baca Juga: Muak dengan Denny Siregar yang Beri Karangan Bunga Pada Polisi, Tokoh Papua: Demi Sesuap Nasi
Baca Juga: Rumah Terry Putri Dirampok, Brangkas Berisi Perhiasan dan Barang Berharga Dibawa Kabur
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Andi Arief melalui akun Twitter milik pribadinya @AndiArief__ pada Senin 3 Mei 2021.
"Sorot mata saudara kita di Papua sangat teduh, ikhlas dan jujur. Jangan sakiti mereka, hentikan kekerasan," tulis Andi Arief, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter Andi Arief pada Senin 3 Mei 2021.
Seperti kita ketahui, Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta aparat TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) menurunkan kekuatan penuh, untuk melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Kata Bamsoet, tak boleh ada lagi toleransi terhadap KKB melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat, serta mengakibatkan korban jiwa.
Sorot mata saudara kita di Papua sangat teduh, ikhlas dan jujur. Jangan sakiti mereka, hentikan kekerasan.
Sorot mata saudara kita di Papua sangat teduh, ikhlas dan jujur. Jangan sakiti mereka, hentikan kekerasan.
— andi arief (@Andiarief__) May 2, 2021
"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua yang kembali merenggut nyawa." Tulis Bambang Soesatyo.
Menurut informasi, Pada 8 April 2021, KKB di Kabupaten Puncak menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo.
Baca Juga: Sebut Atta Halilintar Agresif di Ranjang, Aurel Hermansyah: Bayangin ya Abang itu Gak Bisa Diam
Disusul tewasnya seorang pengemudi ojek bernama Udin akibat ditembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB, pada 14 April 2021.
Tanggal 15 April KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom.***