Setuju Soal Pemecatan Novel Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Kesan Publik Kepadanya, Dia Pro Radikalisme

- 5 Mei 2021, 11:35 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean



MANTRA SUKABUMI - Politikus Ferdinand Hutahaean ikut buka suara terkait pemecatan Novel Baswedan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ferdinand Hutahaean mengaku satu suara soal Novel Baswedan yang kabarnya akan didepak dari KPK.

Menurut Ferdinand Hutahaean, Novel Baswedan terlihat menjadi sosok yang aneh sejak berada di dalam lingkungan KPK.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Kalah Pamor, Iis Dahlia Tersudut dengan Penampilan Duta Sheila On 7 Nyanyi di Hajatan Gunakan Orgen Biasa

Seperti diketahui sebelumnya, puluhan pegawai di KPK dikabarkan masuk ke dalam daftar orang-orang yang akan dipecat.

Dari puluhan nama tersebut, terdapat nama-nama penyidik senior yang nasibnya berada di ujung tanduk.

Selain Novel Baswedan, terdapat Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo Harahap hingga Ambarita Damanik yang mendapatkan nasib sama.

Nama-nama itu diketahui merupakan sosok yang berhasil menguak kasus korupsi kelas kakap di Tanah Air seperti kasus e-KTP hingga suap benur.

Isu pemecatan ini beredar luas bersamaan dengan kabar tidak lolosnya pegawai KPK yang dipecat saat tes wawasan kebangsaan.

Melalui akun Twitter pribadinya, Ferdinand terlihat setuju terkait kabar pemecatan ini.

Baca Juga: Donald Trump Dilarang Masuk ke Banyak Platform Media Sosial, tapi Kini Ia Luncurkan Situs Khusus Miliknya

Baca Juga: Inilah Akibat Jika Terlalu Sering Makan Seblak, Bisa Terkena Penyakit Stroke hingga Penyakit Bahaya Lainnya

Menurutnya, Novel Baswedan menjadi sosok yang aneh saat masuk ke dalam lingkungan KPK.

"Novel Baswedan @nazaqistsha ini terlihat aneh sejak berada di @KPK_RI," tulisnya dikutip mantrasulabumi.com dari unggahan @FerdinandHaean3 pada 4 Mei 2021.

Tak hanya itu, Ferdinand juga menganggap, jika publik melihat Novel Baswedan sebagai sosok yang mendukung radikalisme.

"Kesan publik kepadanya, dia pro radikalisme," lanjut mantan Politikus Partai Demokrat itu.

Ferdinand menambahkan, pandangannya terbukti saat Novel Baswedan dikabarkan tidak lulus dalam tes menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Fakta kemudian membuktikan dia tak lulus wawasan kebangsaan," cuitnya.***


Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah