Network
Dimana keduanya saling dekat saat masih bersama memperjuangkan reformasi Indonesia pada tahun 1998.
Baca Juga: Awal Berpisah dengan Beda Politik Akhirnya Berpisah Selamanya, Rachlan Nashidik: Selamat Jalan
"Saya mengenal Wimar sejak awal perjuangan reformasi Indonesia 1998 atau 1999. Kami sering berada dalam forum yang sama, menjelaskan ke publik pentingnya reformasi bagi Indonesia," pungkasnya Sri Mulyani.
Kemudian Menkeu juga mengungkapkan sosok Wimar yang merupakan sahabat sejati dan juga setia.
"Wimar, seorang kawan sejati dan selalu setia dengan cita-cita menjaga Indonesia. Wimar sempat menengok saya di Washington DC," tegasnya Sri Mulyani.
Dengan demikian atas kabar meninggalnya Wimar Witoelar menjadi pukulan terberat bagi Sri Mulyani juga duka bagi Indonesia.
"Selamat jalan Wimar, Indonesia dan saya kehilangan seorang yang kawan yang selalu setia dan peduli," imbuhnya.
Mengenai hal tersebut, Sri Mulyani pun berharap semoga sahabatnya tersebut mendapatkan tempat terbaik di sisiNya.
"Semoga engkau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan selamat kembali berjumpa dengan Suvatchara Witoelar," pungkasnya.
