Network
MANTRA SUKABUMI - Pegiat sosial media Ferdinand Hutahaean sentil penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Dalam hal ini, Ferdinand Hutahaean menyampaikan bahwasanya Novel Baswedan sudah bertahun-tahun di KPK namun ia tidak faham kalau KPK itu tak bisa diintervensi oleh presiden.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter milik pribadinya @FerdinandHaean3 pada Rabu 26 Mei 2021.
Baca Juga: Mantan Anggota DPR: Puan itu Dengki, Judes Jahat, Mungkin Kurang Setoran dari Ganjar
Baca Juga: ICW Minta Kapolri Tarik Firli Bahuri dari KPK, Eko Kuntadhi: Hanya di Indonesia LSM Lebih Berkuasa
"Orang ini bertahun-tahun di @KPK_RI tapi dia sendiri tak paham kalau KPK itu tak bisa diintervensi oleh Presiden," tulis Ferdinand, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter Ferdinand Hutahaean pada Rabu 26 Mei 2021.
Tak hanya itu, Ferdinand Hutahaean juga mengatakan bahwa novel Baswedan juga yang sering bicara kelemahan KPK.
Namun disisi lain Ferdinand menyampaikan bahwa novel Baswedan nampak ingin intervensi boleh mengganggu keputusan KPK.
Baca Juga: Mengejutkan, Fahri Hamzah Beberkan Cara Merampok Uang Negara Secara Heroik, Ada Apa?
"Org ini juga yang sering bicara pelemahan KPK, tapi dirinya tampak ingin intervensi boleh mengganggu keputusan KPK," tulis selanjutnya.
Diakhir kata ia menegaskan bahwa arahan presiden itu normatif tapi bukan keputusan mutlak.
"Arahan Presiden itu normatif tapi bukan keputusan yg mutlak..!," Tegasnya.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean me-retweet cuitan Novel Baswedan yang menyatakan terkait arahan presiden pada KPK.
Menurut novel Baswedan, walaupun presiden sudah mengarahkan, namun oknum pimpinan KPK tetap ngotot untuk menyingkirkan pegawai KPK.
'Walaupun Pak Presiden sudah arahkan, oknum Pimp KPK tetap ngotot untuk singkirkan pegawai KPK dengan justifikasi TWK," tulis novel Baswedan.
"Ini sudah diduga, dan makin tampak by design. Ini tahap akhir pelemahan KPK, maka harapan masy harus diperjuangkan hingga tahap akhir yang bisa lakukan," tegas novel Baswedan.***
