“Salah satu tugas BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi adalah melakukan mitigasi Gunung Merapi, namun kami tidak memiliki tugas untuk mengamati benda langit sehingga kami tidak bisa memastikan benda apa yang terlihat dalam gambar tersebut.” Dikutip dari @bpptkg
Maka, video kilatan cahaya itu belum dapat dipastikan sebuah meteor jatuh atau sampah antariksa.
Baca Juga: Bahaya, Sering Rebahan Ternyata Dapat Timbulkan 4 Penyakit ini, Paling Fatal Bisa Sebabkan Kematian
Lapan mengatakan Sampah antariksa adalah benda buatan yang mengitasi Bumi selain satelit yang berfungsi. Sampah ini bisa berupa bekas roket (rocket bodies), serpihan (debris) dan lain-lain.
Adapun jika benda jatuh yang ada di video kilatan cahaya itu meteor atau benda antariksa biasanya aka nada informasi mengenai hal itu.
"Biasanya, sehari sebelum benda jatuh sudah dapat diperkirakan apakah suatu daerah geografis (misalnya di Indonesia) aman dari kejatuhan sampah antariksa atau tidak," tulis LAPAN.
Adapun prediksi waktu dan lokasi jatuh yanguu diberikan di situs orbit.sains.lapan.go.id hanyalah waktu dan lokasi jatuh hingga ketinggian sekitar 120 km yaitu saat benda mengalami atmospheric reentry.
Bukan waktu dan lokasi jatuh benda atau biasanya serpihannya di permukaan.
"Sangat sulit memperkirakan kapan dan di mana serpihan sampah antariksa (atau meteor jatuh) akan menghantam permukaan Bumi," ungkap LAPAN.