Beredar Video Kilatan Cahaya yang Diduga Meteor Jatuh di atas Gunung Merapi, Ini Kata BPPTKG dan Lapan

- 29 Mei 2021, 06:13 WIB
Terkait Foto Kilatan Cahaya Layaknya Komet Jatuh di Gunung Merapi Viral di Medsos, Ini Tanggapan BPPTKG
Terkait Foto Kilatan Cahaya Layaknya Komet Jatuh di Gunung Merapi Viral di Medsos, Ini Tanggapan BPPTKG /Instagram @bpptkg/

Selain sampah antariksa, meteor jatuh atau batu meteorit yang jatuh pun secara umum mungkin dipantau dan diantisipasi, tetapi sangat sulit dilakukan, termasuk oleh negara maju, dengan alasan sebagai berikut.

1. Perlu teleskop yang mampu mendeteksi objek sangat redup yang bergerak sangat cepat yaitu dengan kecepatan sekitar 100.000 km per jam.
2. Teleskop harus terintegrasi dengan sistem pengolah data cepat yang dilengkapi model orbit asteroid dan trayektorinya.
3. Perlu memperhitungkan efektivitas dan efisiensi karena jangka waktu deteksi dan kejatuhan di bumi sangat singkat untuk objek yang relatif kecil.

Itupun hanya bisa deteksi meteoroid besar.

Mengenai antispasi dan prediksi ini, Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo juga ikut menambahkan.

Ia menjelaskan bahwa meteorid berukuran kecil yaitu dengan diameter kurang dari 5 meter masih sangat sulit dideteksi karena ukurannya yang terlalu kecil.

Baca Juga: Waspada, Jangan Konsumi 5 Makanan Tinggi Purin ini, Karena Dapat Ganggu Ginjal dan Penyakit Asam Urat Kambuh

Sementara, meteorit yang berukuran sedang yaitu memiliki diameter lebih dari 5 meter, relatif lebih mudah dideteksi oleh sistem penyigian langit global saat ini, meskipun juga mengandung sejumlah batasan.

Dicontohkan Marufin adalah peristiwa Chelyabinsk pada tahun 2013 dengan meteor yang berasal dari asteroid bergaris tengah 20 meter, tidak ada yang sanggup mendeteksinya karena posisinya yang tidak memungkinkan.

"Untuk diameter lebih dari 30 meter, ia lebih mudah dideteksi sehingga kapan ia menumbuk Bumi dan di lokasi mana dapat diestimasikan," jelas Marufin Rabu (3/2/2021).

Hal ini juga disampaikan oleh LAPAN. Menurut LAPAN di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia saja, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu mengantisipasi meteorit kecil.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah