Sebebab, menurut Refly PDIP lebih mendahulukan trah keturunan Bung Karno, ketimbang elektabilitas kader.
Baca Juga: Tak Mau Ambil Risiko, Riki Bermain Cantik Seolah-olah Bu Mayang Bukanlah Orang Tua Rendy
"Karena tadi, lebih mendahulukan trah Bung Karno ketimbang kader Yang moncer ya, jadi elektabilitas tercecer ngga apa2, ketimbang mempedulikan kader yang moncer, Ok tercecer tidak untuk moncer," ungkapnya.
Refly Harun menilai, kemungkinan bergabungnya Gerindra dan PDIP menjadi sinyal diusungnya Prabowo Subianto-Puan.
Dengan anggapan bahwa Prabowo masih mempunyai elektabilitas kuat dibanding yang lain.
"Jadi sahabat RH sekalian, kalau PDIP Gerindra bersatu maka yang sangat mungkin mereka akan merealisasikan prabowo-puan dengan anggapan bahwa Prabowo masih menempati elektabilitas di peringkat atas," ucapnya.
Sebab, kata Refly jika tidak mempunyai calon yang kuat, akan beresiko buat PDIP, lain hal jika keinginan Hasto untuk head to head terwujud.
"Karena resiko juga bagi PDIP kalau dia tidak mencalonkan calon yang kuat, entah kalau kerja di head to head yang diinginkan Hasto Kristianto ya," tandasnya.***