Network
MANTRA SUKABUMI - Kementerian Ketenagakerjaan telah memfasilitasi pertemuan pihak-pihak yang terlibat dalam persoalan ketenagakerjaan di PT Indomarco Prismatama di Kantor Kemnaker, Jakarta.
Kemnaker berharap pihak-pihak yang terlibat dalam persoalan ketenagakerjaan di PT Indomarco Prismatama tersebut untuk mengedepankan asas musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan masalah ini.
Kemnaker melalui Ditjen PHI dan Jamsos telah melakukan fasilitasi dengan mempertemukan manajemen Indomarco dengan Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
Baca Juga: Tak Hanya Tingkatkan Kadar Kolesterol Darah, Bahaya Sering Konsumsi Buah Kelapa Bisa Sebabkan 6 Penyakit ini
untuk bersama-sama mencari solusi dan jalan terbaik dengan mengedepankan itikad baik.
Serta untuk menjaga hubungan industrial yang harmonis dan kondusif.
Hal tersebut diungkapkan Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker pada hari Jumat 28 Mei 2021.
Putri mengatakan, dalam audiensi tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh pihak untuk menahan diri.
Serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan antar pihak maupun masyarakat.
“Kami menghimbau dan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri dan melakukan dialog bipartit untuk menyelesaikan masalah yang terjadi,” kata Indah Anggoro Putri sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi kemnaker.go.id pada 30 Mei 2021.
Baca Juga: Ditantang Debat dengan Ketua KPK, Giri Supradiono: dengan Senang Hati, yang Kalah Mundur dari Jabatan
Dirjen Putri menambahkan, melalui pertemuan ini, kedua belah pihak telah menyatakan komitmennya untuk mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak dan menyelesaikan persoalan yang terjadi.
“Respon dari kedua belah pihak adalah mereka akan berupaya menyelesaikan persoalan ini dengan baik. Memang butuh waktu, tapi kita harus kedepankan semangat dialog secara bipartit antara kedua belah pihak,” tambahnya.
Dirjen Putri juga meminta seluruh pihak untuk terus memupuk dialog sosial antara manajemen dengan SP/SB sebagai instrumen untuk bertukar pikiran dan mempererat kebersamaan. Dialog sosial jangan hanya dilakukan manakala ada permasalahan saja.
“Situasi pandemi COVID-19 ini telah membawa kita pada kondisi yang sulit. Oleh karenanya, kita harus bersatu, saling memahami, dan saling mendukung agar kita dapat bertahan dan keluar dari situasi ini,” imbaunya.***
