Network
MANTRA SUKABUMI - Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai membantah jika mantan Kapolri Tito Karnavian disebut sebagi eksekutor kriminalisasi habaib dan ulama.
Menurut Pigai, tudingan tersebut sangat kejam dan salah besar. Dirinya mengaku sebagai saksi hidup bagaimana keperibadian Tito Karnavian yang sebenarnya.
Sebagai Ketua Tim kasus Habib Rizieq Shihab dan Ulama, dirinya tahu betul kasus yang bermula tahun 2016 hingga 2019 tersebut.
Baca Juga: Mengejutkan Indonesia dan Israel Ternyata Miliki Hubungan, Muhammadiyah: Harusnya Jadi Penengah
"Sy Ketua Tim kss HRS & Ulama. Sy tahu betul kss2 ini 2016-19. Pihak yg nuduh Dr. Tito Karnavian sbg Eksekutor itu kejam & salah besar," tulis Natalius Pigai seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter miliknya pada Senin, 14 Juni 2021.
Sy Ketua Tim kss HRS & Ulama. Sy tahu betul kss2 ini 2016-19. Pihak yg nuduh Dr. Tito Karnavian sbg Eksekutor itu kejam & salah besar. Beliau mencintai agamanya, keluarganya taat agama, menghormati Ulama. Jk beliau benci dari dulu sdh keluarkan Red Notice. Sy saksi hidup. Tks. pic.twitter.com/Jfr9mleunQ— NataliusPigai (@NataliusPigai2) June 13, 2021
Pigai menegaskan jika Tito Karnavian sebagai muslim sangat mencintai agamanya, keluarga Tito Karnavian juga merupakan keluarga yang taat agama dan menghormati ulama.
Pigai bahkan menyebut jika Tito Karnavian membenci Habib Rizieq Shihab, maka sudah sejak dulu dia mengeluarkan red notice bagi mantan imam besar Front Pembela Islam tersebut.
Baca Juga: Netizen Sebut Pajak Sembako Hanya yang di Supermarket, Anggota DPR: Sembako ya Sembako
"Beliau mencintai agamanya, keluarganya taat agama, menghormati Ulama. Jk beliau benci dari dulu sdh keluarkan Red Notice. Sy saksi hidup. Tks," pungkasnya.
Pernyataan aktivis kemanusiaan tersebut membantah kabar yang beredar tentang Tito Karnavian yang menjabat sebagai Kapolri bersama dengan Mochamad Iriawan yang saat itu menjadi Kapolda Metro Jaya dan Jaksa Agung M Prasetyo.
Dalam poster yang dibagikan Natalius Pigai, ketiganya dituding sebagai eksekutor kriminalisasi habaib dan ulama yang terjadi beberapa tahun belakangan ini.***
