Heboh BEM UI Dipanggil Rektorat, Netizen Sebut Rindukan Sosok Rektor yang Keluarkan Buku Putih Pada Orba

- 28 Juni 2021, 08:01 WIB
Buku Putih Mahasiswa ITB
Buku Putih Mahasiswa ITB /

MANTRA SUKABUMI - Publik akhir-akhir ini dihebohkan dengan pemanggilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI oleh pihak Rektorat.

Ditengah hebohnya kisruh tersebut, netizen mengungkapkan merindukan sosok Rektor yang sempat keluarkan buku putih tidak percaya pada Orba.

Hal itu disampaikan pemilik akun Twitter @HerryDharmawan bahwa dirinya merindukan sosok Rektor ITB pada tahun 1978.

Baca Juga: Terungkap, Ade Armando Bongkar Isi Pertemuan Rektorat dan BEM UI: Kepalang Bangun Narasi Pembungkaman

Baca Juga: Biodata Lengkap Ade Armando yang Sindir BEM UI Nyogok Saat Masuk Karena Kritik Jokowi: Usia, Agama, dan Karir

"Di masa-masa defisit intelektual berintegritas ini, kita merindukan sosok guru besar sekaliber Prof Iskandar Alisjahbana," tulisnya.

Ia mengatakan jika Prof Iskandar Alisjahbana merupakan Rektor saat ekonom senior Rizal Ramli menjadi ketua Dewan Mahasiswa.

"Beliau adalah rektor pada masa Bg @RamliRizal sbg ketua Dewan Mahasiswa ITB ‘78 mengeluarkan Buku Putih yg menyatakan sikap tidak percaya terhadap rezim Orba," lanjutnya.

Dirinya menceritakan, saat terjadi demontrasi, Prof Iskandar bukannya memanggil para aktivis mahasiswa, justru ikut berbaur bersama mereka.

"Alih-alih memanggil para aktivis mahasiswa, Prof Iskandar justru ikut berbaur di antara kerumunan demonstrasi mahasiswa saat itu," kenangnya.

Karena itulah lanjutnya, Prof Iskandar kemudian dicopot karena dianggap tidak mampu mengendalikan para aktivis.

"Akhirnya beliau dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak mampu mengamankan kepentingan rezim di kampus ITB," bebernya.

Baca Juga: Tanggapi Pemanggilan BEM UI, Fadli Zon: Sebagai Alumni Saya Kecam Sikap Rektorat, Sungguh Memalukan

Seperti diketahui, Prof Iskandar Alisjahbana pernah memimpin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada era Soeharto.

Masa jabatan sebagai Rektor ITB diembannya dalam periode 7 Desember 1976 - 14 Februari 1978 menggantikan Prof. Dr. Doddy A. Tisna Amidjaja yang menjabat rektor sejak periode 1969 - 7 Desember 1976.

Iskandar Alisyahbana kemudian dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Rektor ITB oleh Menteri P & K hari Selasa, 14 Februari 1978 karena aksi demonstrasi mahasiswa pada masa itu.

Ketika itu dia "berdiri" di belakang mahasiswa melancarkan protes terhadap pemerintah saat. Akibatnya dia harus menyerahkan jabatan Rektor ITB.

Seperti diberitakan, Humas dan KIP UI, Amelita Lusia mengatakan jika apa yang dilakukan BEM UI kepada Presiden yang merupakan simbol negara melanggar aturan.

Karena itulah kemudian pihak Rektorat melalui Direktur Kemahasiswaan memanggil yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi.

Pemanggilan rektorat terlihat dari surat yang ditanda tangani langsung Dr. Tito Latief Indra yang meminta pengurus BEM UI memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Bantah Pernyataan Humas UI yang Sebut Presiden Simbol Negara, Tokoh NU Ini Sebut Keliru Hingga Bacakan UU

Pemanggilan tersebut diketahui dilakukan pada hari ini Minggu, 27 Juni 2021 pukul 15.00 WIB sore tadi.

Dalam suratnya, pihak rektorat meminta klarifikasi terkait beredarnya poster yang dikeluarkan oleh BEM UI dan menggunakan foto Presiden Jokowi.

Namun pemanggilan Rektorat kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI) itu menuai protes dari berbagai kalangan.***

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah