Network
MANTRA SUKABUMI - dr Mila Anasanti menanggapi postingan Menko Polhukam Mahfud MD.
Menurut dr. Mila Anasanti kutipan perkataan Ibnu Sina yang diposting Mahfud MD salah pengertian.
Memang niat Mahfud MD adalah menenangkan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini, agar tidak putus asa dan tidak panik.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
Namun saat mengutip perkataan Ibnu Sina, dr. Mila Anasanti merasa bahwa Mahfud MD salah pengertian.
"Kutipannya salah pengertian, Pak Mahfud," tulis dr. Mila Anasanti seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitternya pada Jumat, 30 Juli 2021.
"Mumpung malam ini bahas banyak hoax dan kesalahpahaman, mari meluruskan kalimat yang sering beredar ini "Kepanikan adalah separuh penyakit"," ujarnya.
"Yang sebagiannya berujung tuduhan bahwa yg sebar info tentang Covid itu menakut-nakuti dan membuat panik, serta membuat sakit," ungkapnya.
Baca Juga: Sejalan dengan Sudjiwo Tedjo Sosok ini Minta Mahfud MD Fokus pada Tupoksinya: Peradilan Tipikor Banyak Akrobat
Meluruskan pengertian Menko Polhukam itu dr. Mila mengungkapkan sebuah pengertian yang dijelaskan oleh dr. Alim sebagai berikut;
Jadi memaknai ungkapan lbnu Sina itu menurut saya lebih tepat begini: Ketidak-obyektifan, asumsi-asumsi subyektif, khayalan yang dicipta hanya untuk melarikan diri dari fakta adalah separuh penyakit.
Bagaimana tidak ? Dengan delusinya itu jadi abai untuk mencegah penularan. Ya makin banyak yang tertular to ?
Akhir-akhir ini muncul ajakan untuk tidak posting soal covid. Indonesia sudah sehat. Jangan bikin kepanikan. Ini jelas tidak sesuai fakta: pasien sulit dapat rumah sakit, meninggal saat isoman, RS kehabisan oksigen,
ventilator kurang, jenazah-jenazah belum termakamkan karena kekurangan petugas dl.
Angan-agan yang tidak sesuai fakta itu delusi. Dengan tidak posting, covid jadi hilang, gituh ?
Baca Juga: Mahfud MD Minta Rakyat Tenang Hadapi Covid-19, Netizen: yang Bikin Panik Pemerintah Hingga Gak Bisa Makan
Kalau toh al-Wahm diartikan sebagai kepanikan, pemaknaanya seharusnya bahwa kita jangan panik, harus berkesadaran penuh, dengan ketenangan teguh untuk mengatasi wabah yang terjadi.
Bukan malah panik dan denial lalu mencari-cari kambing hitam salah
obat dan ventilator.
Sebelumnya, Mahfud MD juga mengutip perkataan Ibnu Sina yang berbunyi bahwa tenang itu adalah separuh obat, sedangkan panik itu adalah separuh penyakit.***
