Gus Baha Dijagokan Jadi Ketua Umum PBNU Gantikan Said Aqil Siradj Hingga Trending Twitter

- 8 Oktober 2021, 10:33 WIB
Gus Baha mendampingi Mbah Moen dan mendorong kursi rodanya
Gus Baha mendampingi Mbah Moen dan mendorong kursi rodanya /

Berangkat dari Pandangan menuju Surabaya, selanjutnya disambung bus kedua menuju Pasuruan.

Kesederhanaan beliau bukanlah sebuah kebetulan, namun merupakan hasil didikan ayahnya semenjak kecil. Beliau hidup sederhana bukan karena keluarganya miskin.

Silsilah keluarga dari pihak ibu, atau lebih tepatnya lingkungan keluarga di mana beliau diasuh semenjak kecil, tiada satu keluargapun yang miskin. Bahkan kakek beliau dari jalur ibu merupakan juragan tanah di desanya.

Saat dikonfirmasi oleh penulis perihal kesederhanaannya, beliau menyatakan bahwa hal tersebut merupakan karakter keluarga Qur’an yang dipegang erat sejak zaman leluhurnya.

Salah satu wasiat ayahnya adalah agar beliau menghindari keinginan untuk menjadi “manusia mulia” dari pandangan kerumuman makhluk atau lingkungannya. Hal inilah yang hingga kini mewarnai kepribadian dan kehidupan sehari-hari.

Setelah menikah, beliau mencoba hidup mandiri dengan keluarga barunya dan menetap di Yogyakarta sejak 2003.

Selama di Yogya, beliau menyewa rumah untuk ditempati keluarga kecilnya, berpindah dari satu lokasi kelokasi lain. Semenjak hijrah ke Yogyakarta, banyak santri-santri beliau di Karangmangu yang merasa kehilangan induknya.

Hingga pada akhirnya mereka menyusul beliau ke Yogya, patungan menyewa rumah di dekat rumah beliau. Tiada tujuan lain selain untuk tetap bisa mengaji kepadanya.

Ada sekitar 5 atau 7 santri alumni Al Anwar maupun MGS yang ikut beliau ke Yogya saat itu.

Di Yogya inilah kemudian banyak masyarakat sekitar yang akhirnya minta ikut mengaji kepada beliau.

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah