Rp16,2 Triliun Disiapkan Pemprov Jabar Untuk Atasi Dampak Sosial Virus Corona

- 5 April 2020, 20:25 WIB
Ridwan Kamil saat lakukan Konferensi pers terkait virus corona di Gedung Pakuan, Kota Bandung. Foto:
Ridwan Kamil saat lakukan Konferensi pers terkait virus corona di Gedung Pakuan, Kota Bandung. Foto: /Humas Pemprov Jabar

MANTRA SUKABUMI - Merebaknya virus corona berdampak pada sosial dan ekonomi di wilayah Indonesia.

Termasuk di Jawa Barat, untuk menanggulangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemik corona alias Covid-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengalokasikan dana Rp16,2 triliun lebih.

Dari jumlah tersebut sekitar Rp3,2 triliun digunakan untuk bantuan pangan, serta sisanya senilai Rp13 triliun dalam bentuk padat karya dari berbagai proyek investasi di Jabar.

Baca Juga: Resmi, Facebook Luncurkan Messenger Versi Dekstop

"Kami sudah memutuskan bersama Dewan (DPRD Jabar), total anggaran untuk penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat ini adalah kurang lebih sekitar Rp16,2 triliun,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung. Jumat (3/4/2020) dikutip mantrasukabumi.com dari website humas.jabarprov.go.id. Minggu (5/4/2020).

"Bantuan pangan dan tunai Rp3,2 triliun dapat membantu 15 persen masyarakat ekonomi terbawah, di luar 25 persen yang telah ditanggung Pemerintah Pusat seperti program Kartu Sembako dan Program Keluarga Harapan," jelas Emil sapaan karib Ridwan Kamil.

Sehingga, lanjut Emil, gabungan bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemda Provinsi Jabar dapat menjangkau 40 persen warga miskin baru.

Baca Juga: Mayat Tanpa Identitas di Palabuhanratu Terungkap, Ini Penjelasannya

Belum lagi ditambah anggaran dari pemerintah kabupaten/kota, maka warga miskin yang akan terbantu bisa di atas 40 persen.

"Sebagian kota/kabupaten juga saya apresiasi, mereka berniat untuk menambahi kekurangan-kekurangan jika memungkinkan,” ucapnya.

Khusus untuk bantuan pangan dan tunai, sambung Emil, telah ditetapkan jumlah per kepala keluarga Rp500 ribu dan akan segera diberikan dalam waktu dekat. Saat ini Pemda Provinsi Jabar sedang mendata siapa saja warga miskin baru yang berhak.

Baca Juga: Tekan Penyebaran Virus Corona, Sterilisasi Perbatasan Sukabumi Terus Digencarkan

"Setelah pendataan rampung, para wali kota/bupati kami minta segera mengeluarkan surat keputusan (SK) yang akan ditindaklanjuti oleh Pemprov untuk menyalurkan dana tersebut," kata Emil.

Menurutnya, bantuan pangan Rp500 ribu itu 1/3 diberikan dalam bentuk tunai dan 2/3 dalam bentuk sembako.

"Untuk menstimulus multiplier effect, kami (Pemprov Jabar) dibantu Perum Bulog akan membeli sembako dari para pedagang pasar tradisional," terangnya.

Baca Juga: Bikin Kelepek-Kelepek, Cara Dude Harlino Jalin Kemesraan dengan Istri

Kemudian dalam penyaluran bantuan akan melibatkan PT Pos Indonesia dan ojek online dari berbagai vendor. Para sopir ojol itu akan diberikan insentif khusus dari pemerintah, di luar kredit atau bonus yang mereka dapat dari aplikator.

“Jadi para pedagang pasar tong hariwang, kami akan membeli jika ada tren turun dalam penjualan di pasar-pasar. Kami juga membayar tim ojol itu dengan insentif dan upah yang datang dari anggaran Rp3,2 triliun itu,” jelasnya.

Proses pemberian bantuan pangan, kata Kang Emil, akan diberikan dalam dua gelombang. Gelombang pertama bantuan akan diberikan kepada mereka yang sudah terdata. Sementara gelombang kedua akan diberikan kepada mereka yang terlewat saat pendataan.

“Jadi, kami menyisihkan 20 persen (bantuan) dari yang sekarang ada untuk meng-cover mereka-mereka yang merasa perlu dibantu tapi tidak terdata,” jelasnya.

Baca Juga: Cuaca Hari Ini, Waspada Hujan Ringan Siang Hari di Palabuhanratu

Emil juga menjelaskan, saat ini Pemda Provinsi Jabar sedang menghitung besaran gaji dan tunjangan ASN provinsi yang dapat disisihkan secara sukarela untuk membantu masyarakat terdampak COVID-19. Besaran akan tergantung dilakukan secara adil dan proporsional sesuai golongan jabatan dan nilai pendapatan.

“Untuk ASN yang pendapatannya pas-pasan tidak akan dipungut, tapi kepada mereka yang bisa memberikan lebih itu akan diberikan pilihan-pilihan sumbangan pemotongan dari penghasilannya,” ucapnya.**

Berita ini telah tayang di website Humas Provinsi Jawa Barat dengan judul "Jabar Siapkan Rp16,2 Triliun Atasi Dampak Sosial COVID-19 Libatkan Pedagang Tradisional dan Ojol".

https://humas.jabarprov.go.id/jabar-siapkan-rp162-triliun-atasi-dampak-sosial-covid-19-libatkan-pedagang-tradisional-dan-ojol/3133

 

Editor: Rizal

Sumber: humas.jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x