Nanas Dinilai Mampu Tolak Virus Corona, Petani Nanas Kabupaten Siak Kebanjiran Pesanan

- 17 Mei 2020, 13:35 WIB
Ilustrasi: Petani memanen buah nanas di Tangkit Baru, Sungai Gelam, Muarojambi, Jambi, Sabtu (16/5/2020). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.
Ilustrasi: Petani memanen buah nanas di Tangkit Baru, Sungai Gelam, Muarojambi, Jambi, Sabtu (16/5/2020). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj. /

MANTRA SUKABUMI – Ditengah pandemi virus corona masyarakat banyak yang kehilangan penghasilannya dikarenakan banyak faktor yang terkait dengan pandemi.

Namun bagi ratusan petani nanas di Desa Penyengat, Kabupaten Siak, Provinsi Riau,selama pandemi virus corona justru mendapatkan keuntungan yang lebih dengan banyaknya pesanan hingga mencapai 55.000 ribu buah segar setiap pekannya.

Salah seorang petani di Desa Penyengat yang bernama Apo ketika dihubungi antara dari Pekanbaru pada Minggu mengatakan angka pemesanan itu meningkat 25 persen dibandingkan seperti biasanya.

Mayoritas buah yang manis serta berair tersebut dikirimkan ke Jakarta, sementara sebagian pesanan lainnya untuk memenuhi pasar domestik Siak dan Pekanbaru

Apo selaku  Wakil Ketua Kelompok Tani Bina Tani Desa Penyengat mengatakan "Kami bersyukur penjualan dan produksi nanas tidak terhambat meski dalam situasi COVID19, panen masih setiap hari dan pemasaran ke pasar induk juga lancer”.

Baca Juga: Meninggal Karena COVID-19,Pemakaman Kepala Suku Amazon Diiringi Tarian

Namun Apo tidak terlalu mengetahui pastinya alasan dengan adanya peningkatan permintaan buah tropis yang dia dan ratusan petani lain  budidayakan sejak 2013 silam itu.

Hanya saja, merujuk berbagai sumber buah nanas dipercaya menjadi salah satu buah yang mampu menangkal Corona.

Nanas, kata Apo, disebut memiliki enzim protease yang secara alami dapat menangkal virus, baik dimakan sebagai buah segar  maupun jus. Selain dipercaya untuk melawan Corona, momen Ramadhan juga diakui Apo menyumbang peningkatan permintaan nanas.

Senada dengan Apo, petani lainnya Supriyadi mengatakan selama bulan puasa permintaan buah nanas meningkat dibandingkan sebelumnya. Bahkan dia juga mengaku mampu mendapatkan keuntungan bersih lebih dari Rp10 juta.

"Para petani masih terus menanam dan memanen nanas seperti biasa. Kami beruntung bisa ikut program budi daya ini, karena masih bisa menghasilkan meski di tengah situasi COVID-19," ujar Supriyadi.

Dia menjelaskan buah nanas yang dibudidayakan oleh masyarakat di Desa Penyengat merupakan jenis Nanas Ratu. Nanas ini, kata dia, memiliki rasa yang khas dan lebih tahan lama dibanding jenis nanas lain.

Baca Juga: Brazil Terkonfirmasi Jumlah Kasus Virus Corona Lampaui Italia dan Spanyol

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x