Benarkah Badai Panas hingga 41 Derajat akan Terjadi di Indonesia Akibat Equinox?, Berikut Faktanya

- 20 Mei 2020, 06:14 WIB
ILUSTRASI musim panas.*
ILUSTRASI musim panas.* /PIXABAY/

 

MANTRA SUKABUMITersiar kabar ungahan di  media sosial Facebook Indonesia disebutkan akan mengalami badai panas Equinox

Fenomena alam ini akan terjadi selama lima hari sejak 17 Mei 2020.

Unggahan tersebut menambahkan bahwa Fenomena badai panas tersebut membuat suhu di seluruh Indonesia akan mencapai 41 derajat celsius.

Hal ini diakibatkan Matahari akan tepat melintasi garis Equator atau khatulistiwa.

Namun setelah ditelurusi kabar yang beredar di media sosial itu merupakan hoaks.

Baca Juga: Benarkah Bandara Soekarno-Hatta Pungut Biaya Rapid Test Seharga 500.000, Berikut Faktanya

Situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com pada 19 Mei 2020, menyampaikan fakta sebenarnya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKGsuhu maksimum di wilayah Indonesia masih cukup normal berkisar antara 31 hingga 36 derajat celcius sepanjang Mei 2020.

BMKG juga meminta masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari fenomena Equinox.

Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas pada siang hari terlebih bagi yang sedang menjalankan puasa.

"Fenomena ekuinox bukanlah fenomena badai panas atau gelombang panas atau heat wave yang kerap terjadi di daerah lintang menengah dan tinggi seperti di India, Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa," kata Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal.

Baca Juga: MUI Kecewa Keputusan Pemerintah, Masjid Ditutup tapi Mall Dibuka, Mahfud MD: Bukan Melanggar Hukum

Artikel ini telah tayang sebelumnya di bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Cek Fakta: Badai Panas hingga 41 Derajat Dikabarkan Akan Terjadi di Indonesia, Simak Faktanya"

Fenomena gelombang panas adalah fenomena suhu udara lebih panas lima derajat Celsius dari ambang batas suhu normal suatu wilayah.

Diberikatan sebelumnya oleh tim Pikiran-Rakyat.com saat fenomena ini berlangsung, matahari dengan bumi memiliki jarak paling dekat.

Sehingga, wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan penyinaran matahari yang lebih.

Namun, fenomena ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 20 Mei 2020, Sukabumi Waspada Hujan Disertai Petir

Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki periode transisi atau pancaroba. Maka ada baiknya, masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.

Informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca dapat diakses melalui situs resmi BMKG maupun aplikasi berbasis Android atau IOS serta akun media sosial BMKG.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah