Disebut Hanya Flu Biasa, Benarkah Wabah COVID-19 Hasil Rekayasa untuk Mencari Untung, Ini Faktanya

- 31 Mei 2020, 22:12 WIB
ILUSTRASI virus corona yang sedang mewabah di dunia.*
ILUSTRASI virus corona yang sedang mewabah di dunia.* /pixabay

MANTRA SUKABUMI - Saat ini pandemi Covid-19 masih menjadi isu faktual yang sangat meresahkan penduduk di belahan dunia.

Pasalnya, dengan korban yang terus mengalami peningkatan jumlah menjadi persoalan yang sampai saat ini belum ditemukan solusinya.

Karena itu banyak prediksi dan spekulasi yang mempertanyakan status virus mematikan ini.

Seperti tersiar kabar di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa pandemi virus corona hanyalah flu biasa dan hakikatnya merupakan sebuah rekayasa untuk mencari keuntungan.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com, Kominfo menyatakan klaim tersebut merupakan informasi hoaks.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Rumah Warga di Palabuhanratu Tertimpa Longsor

Kabar tersebut ramai diperbincangkan di media sosial, setelah salah satu pemilik akun Facebook mengunggah tulisan panjang yang menceritakan terkait virus corona.

Pengunggah menuliskan bahwa penyembuhan Covid-19 diklaim tidak jauh berbeda dengan penyembuhan flu pada umumnya.

Bukan hanya itu, dalam unggahan tersebut disebutkan pula bahwa, "Mereka (tenaga medis) cuma korban penipuan, semua ini settingan, bohongan. Virus Covid-19 beneran ada dan seperti flu lainnya, tapi lebih ringan. Namun mudah menular karena sudah ditambahi asam amino 4 kali lipat."

Artikel ini telah tayang sebelumnya di bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Wabah Virus Corona Disebut Hasil Rekayasa untuk Mencari Untung dan Hanya Flu Biasa, Simak Faktanya"

Baca Juga: Tenaga Medis di Sragen Diancam, Ganjar Pranowo Meminta Kepolisian Tindak Tegas Pelaku Pengancaman

Faktanya, menurut Stanford Children's Health menjelaskan bahwa SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 adalah virus jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya dan tidak sama dengan virus yang menyebabkan penyakit ringan, seperti flu biasa.

Virus ini diklaim sebagai virus baru yang menyerang manusia.

Sementara itu, tidak ada pula bukti secara ilmiah yang menunjukkan bahwa virus corona adalah virus buatan untuk tujuan komersial.

Baca Juga: Jusup Kalla Prediksi Indonesia Kembali Normal dari Covid-19 Minimum Tiga Tahun

Penyakit flu biasa memiliki gejala pilek dan sakit tenggorokan yang biasanya ringan dan berlangsung antara satu hingga dua minggu. Sedangkan virus corona memiliki gejala kesulitan bernapas, demam, dan batuk kering.

Beberapa pasien yang sudah terpapar virus corona mengalami penyakit pneumonia dan memerlukan perawatan yang lebih. Jika pneumonia bertambah parah, maka bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Waspadai Hilangnya Rasa dan Bau dalam Tubuh Jadi Temuan Studi Baru Gejala Covid-19

Dilansir dari situs World Meters, per tangggal 31 Mei 2020, jumlah kasus terinfeksi virus corona secara global mencapai 6.194.887 kasus, sedangkan jumlah orang yang meninggal dunia sebanyak 371.573 jiwa.

Dari jumlah tersebut, Amerika Serikat masih menduduki urutan pertama dengan jumlah kasus terbanyak di dunia.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x