Network
MANTRA SUKABUMI - Hingga pagi ini, kondisi lalin di ruas jalan Limbangan jelang H-2 Lebaran 2022 terpantau padat merayap.
Menurut keterangan dari laman akun Twitter Radio PRFM @PRFMnews, padatnya lalin di Limbangan, khususnya daerah Pasar Lewo terjadi karena adanya kegiatan pasar Lewo pagi ini
" 06.44: Kondisi lalin di Limbangan Pasar Lewo padat dikarenakan kenaikan volume kendaraan dan kegiatan pasar Lewo pagi ini #Infolalin" tulis PRFM.
Baca Juga: Info Mudik Lebaran 2022: Jelang H-2 Lebaran, Gentong dan Malangbong Macet Total Sekitar 1 Jam
Selain itu, padatnya arus lalu lintas di daerah pasar Lewo dikarenakan kenaikan volume kendaraan yang mulai memasuki Limbangan sejak Jumat sore kemarin.
Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan dari Limbangan ke arah Bandung begitupun sebaliknya.
Sebagaimana diketahui, sejak Jumat malam kemarin, antrian kendaraan pemudik nampak mengular di jalur nasional Limbangan-Malangbong Garut, Jawa Barat.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono dari Unit Pos Terpadu Limbangan mengatakan, Puncak arus mudik lebaran 2022 yang melintasi jalur Limbangan-Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat diprediksi terjadi Jumat malam hingga hari ini dengan kenaikan sebanyak 30-40 persen dibanding hari biasa.
"Kenaikannya sudah 30-40 persen dibanding hari biasa, bisa jadi ini puncak arus mudik malam ini sampai besok pagi,” jelas AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Menurut AKBP Wirdhanto, jumlah kendaraan pemudik yang masuk via Garut terus menunjukkan peningkatan setiap hari sejak 26 April lalu.
Tercatat sejak itu, rata-rata jumlah kendaraan yang melintas dari barat ke timur mencapai 20 ribu unit ke atas per hari, atau naik 20-30 persen dibanding sebelumnya.
Angka itu didukung volume kedatangan kendaraan menuju Garut dari pintu keluar Cileunyi dalam jumlah besar sejak Jumat pagi.
“Sempat 25 ribu kemarin juga sudah 30 ribu, tapi hari ini kami memprediksi bakal di atas 30 ribu, sudah pasti,” tambahnya.
alhasil, sejak Jumat kemarin seluruh jalur masuk pemudik via Garut baik jalur utama nasional yang melintasi jalur Limbangan-Malangbong, atau jalur alternatif yang melintasi dalam kota Garut sudah tampak ramai dari sebelumnya.
Untuk memecah ancaman antrian panjang yang mengular, rekayasa one way alias satu arah secara berkala dengan track pendek, menjadi salah satu solusi yang kerap diambil seluruh petugas jaga, dalam memecah antrian kendaraan pemudik.
“Beban volume kendaraan sudah cukup berat, alternatif Cilawu dan Kadungora sudah digunakan,
rekayasanya hanya dibelokkan ke jalan baru Kadungora sampai Leles sampai nanti di KH Ahmad Dahlan.
Kemudian kami arahkan ke perkotaan Cilawu, Singaparna hingga kabupaten Tasikmalaya,” pungkasnya.***
