Cara Atasi Dampak Gas Air Mata, Diduga Sebabkan Ratusan Jiwa Tewas di Stadion Kanjuruhan

- 4 Oktober 2022, 10:10 WIB
FIFA Terbentuk pada Tahun, Nama Ketua FIFA Dunia, INI Aturan FIFA tentang Gas Air Mata dan Potensi Sanksi
FIFA Terbentuk pada Tahun, Nama Ketua FIFA Dunia, INI Aturan FIFA tentang Gas Air Mata dan Potensi Sanksi /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/

 

MANTRA SUKABUMI - Ratusan suporter tewas saat menonton laga derby antara Persebaya versus Arema FC di stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Suporter yang tewas tersebut diduga akibat berdesakan dan terinjak injak penonton lain.

Hal tersebut dikarenakan dan diduga adanya oknum aparat keamanan yang menembakan gas air mata ke arah penonton.

Baca Juga: Imbas Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Trending di Twitter Ketua PSSI Mochamad Iriawan Didesak Mundur

Sehingga suporter berlarian berhamburan menyelematkan diri dari efek gas air mata, dan menyebabkan suporter saling berdesakan.

Gas air mata yang biasa lajim ditembakan biasanya pada aksi demo, namun kali ini ditembakan ke para suporter didalam stadion.

Berikut adalah cara penanganan pertama jika terkena efek gas air mata, dikutip mantrasukabumi.com dari laman hmikimia.uin-malang.ac.id

Penanganan untuk paparan pada mata awalnya harus dihilangkan kontaminasinya terlebih dahulu.

Yakni dengan membilas mata dengan air atau garam selama 10-20 menit adalah perawatan awal yang paling sering direkomendasikan untuk mendekontaminasi mata.

Pembilasan dengan saline (larutan garam) normal sangat berefek besar untuk perbaikan gejala.

Pembilasan dengan garam atau air selama 15-20 menit akan menjadi prosedur awal yang untuk setiap paparan CN atau CS, Tapi jangan lupa lensa kontak harus dilepas sebelum dibilas.

Pertolongan untuk paparan saluran pernafasan, gejala pada pernafasan biasanya mayoritas ringan dan seharusnya membaik dengan penghentian paparan dan membawanya ke udara segar.

Konsentrasi tinggi (seperti paparan di ruang terbatas) atau periode paparan yang lama dapat menyebabkan gejala pada pernafasan yang cukup signifikan. Pemantauan dan dukungan fungsi pernapasan penting bagi pasien bergejala.

Kegagalan pernapasan mungkin jarang terjadi namun, dapat terjadi akibat spasme laring yang menghambat jalan nafas sehingga ventilasi bantuan mungkin diperlukan.

Baca Juga: Sepak Bola Rusuh, Ridwan Kamil: Tujuan Olahraga Adalah Bisa Menerima Kalah dan Menang

Dapat terjadi eksaserbasi asma, emfisema(kerusakan alveolus) atau bronchitis pada mereka yang memiliki kondisi tersebut sebelumnya, ataupun bisa juga tidak. Hanya saja, asma bisa terjadi karena alergi akibat menanggapi agen.

Pertolongan untuk paparan kulit, kulit juga bisa menjadi target paparan gas air mata.

Paparan pada kulit harus didekontaminasi secara menyeluruh dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan kontaminasi dan menenangkan sensasi terbakar. 

Wajah juga harus dibersihkan dari partikel-partikel sebelum disabun. Sebagian telah menggunakan minyak nabati , meskipun bukti lebih lanjut masih diperlukan sebelum menganjurkan penggunaannya.

Luka bakar kimiawi yang timbul juga harus dirawat dengan cara yang sama seperti luka bakar termal.

Pertolongan untuk paparan saluran pencernaan, gejala gastrointestinal (gangguan saluran pencernaan) ini tidak umum, namun bisa saja terjadi muntah, mual dan muntah karena efek iritan.

Beberapa orang yang sangat sensitif dengan efeknya akan mungkin lebih mudah muntah.
Apabila air liur yang telah terkontamisani tertelan, juga dapat menyebabkan muntah dan diare.

Biasanya gejala gastrointestinal keseluruhan sembuh secara spontan, dan pengobatan spesifik lebih lanjut tidak dibutuhkan.

Namun, jika muntah atau diare terus berlanjut atau parah, ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan elektrolit, asidosis (penumpukan asam dalam darah), syok, kejang, obtundasi (penurunan kesadaran) dan hipokal- aemia (kadar kalium yang rendah dalam darah).

Dalam situasi ini, pasien mungkin memerlukan perawatan penggantian elektrolit.***

Editor: Fery Firmansyah

Sumber: hmikimia.uin-malang.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x