Jutaan Orang Diprediksi Bergerak Massif di Libur Nataru 2022, Kemenhub: Bisa Berangkat, Tak Bisa Pulang

- 24 Desember 2022, 11:55 WIB
Kemenhub sampaikan hal ini di saat libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2022, dipredikai puluhan juta orang akan bergerak masif.
Kemenhub sampaikan hal ini di saat libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2022, dipredikai puluhan juta orang akan bergerak masif. /*/Tangkapan layar Unsplash/Randy Lisciarelli

MANTRA SUKABUMI - Survei dari Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa lonjakan di libur Natal dan Tahun Baru.

Menunjukan potensi pergerakan Nasional pada libur nataru 2022-2023 mencapai 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyak 44,17 juta orang.

Dalam Pergerakan pada libur Nataru selama 24 hari itu, diperkirakan akan didominasi oleh kendaraan pribadi, yaitu mobil pribadi (28,26 persen) dan sepeda motor (16,47 persen).

Baca Juga: Simak, 6 Aturan Naik Kereta Api Saat Libur Nataru 2022, Sudah Vaksin Booster Salah Satunya

Penggunaan moda angkutan terbanyak masih menggunakan angkutan jalan total sekitar 67,95 persen, dari biasanya yang terkesan meningkat.

Pengguna angkutan umum kereta api 13,42 persen; Bus 11,90 persen; pesawat 11,02 persen; kapal penyeberangan 4,49 persen; kapal laut 2,04 persen.

Pergerakan yang signifikan pada libur nataru tahun ini, sudah di wanti-wanti oleh Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan.

Dalam hal ini pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno bahwa, antisipasi atas lonjakan harus diperhatikan.

‘’Perjalanan atau mobilitas warga pada masa libur Nataru akan bertambah. Keselamatan perjalanan jangan diabaikan. Antisipasi kecelakaan dicegah sedini mungkin. Selain transportasi darat, transportasi perairan perlu diperhatikan juga. Kondisi cuaca yang kurang baik dapat menjadi salah satu penyebab kecelakaan di perairan,’’ dikutip mantarasukabumi.com dari laman Kemenhub Jum’at, 23 Desember 2022.

Baca Juga: PT KAI Keluarkan Aturan Perjalanan Kereta Api Selama Libur Nataru 2022 2023

Djoko memaparkan, jalan tol dan moda KA masih menjadi pilihan utama digunakan saat libur Nataru. Jalur tol 58,7 persen dan jalan artier 41,3 persen.

Sepeda motor tidak sebanyak saat mudik lebaran. Namun pilihan sepeda motor di jalur utama yang paling banyak akan dilalui adalah Jalur Lintas Utara Jawa (Pantura) sebesar 12,8 persen dan Jalur Lintas Tengah Jawa sebesar 11,92 persen.

‘’Prediksi total penumpang angkutan umum pada libur Nataru yakni 16,61 juta (naik 80,84 persen). Angkutan jalan naik 29 persen, angkutan kapal penyeberangan naik 7 persen, angkutan KA naik 207,6 persen, angkutan udara naik 52,7 persen dan angkutan laut naik 156 persen,’’ papar pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini.

Menurut Djoko, terdapat sejumlah wilayah di Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi saat libur Nataru.

Terdapat tujuh provinsi yang diperkirakan akan mengalami peningkatan mobilitas, yakni Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat, dan Bali.

Ada dua faktor yang meningkatkan potensi kecelakaan saat libur Nataru, yakni mobilitas tinggi kendaraan ke destinasi wisata dan intensitas hujan yang cukup tinggi.

‘’Hampir seluruh akses menuju destinasi wisata juga merupakan jalan yang tergolong rentan terhadap kondisi air yang meluap ke jalan, longsor pada bagian tebing, licin, dan lain sebagainya. Antisipasi dini pun perlu dilakukan pemerintah, khususnya terkait kesiapan kendaraan,’’ tegasnya.

Baca Juga: Prediksi Puncak Arus Mudik-Balik Selama Libur Nataru 2023, Begini Pemaparan Lengkap dari Pihak Jasa Marga

Berdasarkan kajian KNKT, kata Djoko, kecelakaan di Tol Cipali terkait dengan kelelahan dan gap kecepatan antara mobil dan truk. Pengemudi diminta untuk beristirahat jika lelah dan jaga batas kecepatan kendaraan.

Masyarakat diimbau patuh pada aturan lalu lintas dan mengikuti petunjuk petugas di jalan.

Persiapan kendaraan dan fisik pengendara juga perlu diperhatikan untuk mampu menguasai kendaraan serta situasi jalan yang akan dilewati.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan per November 2022, lanjut dia, jumlah perusahaan bus angkutan pariwisata sebanyak 1.070 perusahaan.

Kartu pengawasan tidak aktif sebanyak 6.965 KPS (43,69 persen) dan yang aktif 8.978 KPS (56,31 persen). Jumlah KPS yang ditertibkan 7.941.

Warga yang menggunakan bus wisata kepada pengusaha bus untuk menunjukkan surat kir, kartu pengawas, surat izin bus pariwisata masih berlaku.

‘’Memastikan bahwa pengemudi memahami kondisi jalur yang akan ditempuh dan memintas dua pengemudi, meskipun perjalanan wisata hanya sehari.

Jangan tergiur tawaran tarif sewa yang murah, namun keselamatan tidak terjamin. Jangan sampai bisa berangkat, namun tidak bisa pulang,'' pungkasnya. ***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah