Peringati Hari Bipolar Sedunia 2023, Kenali Perbedaan Gangguan Bipolar dan Depresi

- 30 Maret 2023, 13:23 WIB
Sejarah Hari Bipolar Sedunia 30 Maret, bertepatan dengan hari lahir Vincent van Gogh
Sejarah Hari Bipolar Sedunia 30 Maret, bertepatan dengan hari lahir Vincent van Gogh /geralt/Pixabay

Sementara itu, menurut pendapat dr. Andri, SpKJ dari RS OMNI Alam Sutera yang dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Andripsikosomatik, gangguan bipolar dan depresi memang sama-sama membuat seseorang mengalami kesedihan ekstrem dan berlebih.

Namun, ada perbedaan mendasar antara gangguan jiwa depresi dan gangguan. Yakni, pengidap gangguan bipolar pasti pernah mengalami fase manik.

Dr. Andri mengatakan fase manik adalah saat seseorang merasakan bahagia yang berlebih.

"Jadi kalau fase manik itu, semakin lama bukan semakin sedih, tapi malah semakin luar biasa gembira dan terasa memiliki semuanya," ungkap Dr. Andri.

Dirinya menambahkan, adapun lain fase manik adalah ketika seseorang menghamburkan uang dan membeli barang yang tidak perlu.

Adapun sejumlah ciri lain bisa ditampilkan ketika mengalami fase manik, di antaranya:

- Energi tinggi
- Suasana hati meningkat
- Rasa harga diri meningkat
- Kurang tidur
- Berbicara lebih banyak dari biasanya
- Cepat marah
- Sulit konsentrasi

"Terkadang, pasien yang bipolar, memiliki keinginan yang terlalu tinggi, atau memiliki kepercayaan yang luar biasa. Kemudian juga banyak di antara mereka yang mempunyai nafsu seksual yang tiba-tiba meningkat,"

Sementara itu, Ketika fase depresi, pasien gangguan bipolar merasa gelisah dan tidak berharga di mata orang lain.

Baca Juga: FIFA Resmi Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023, Ganjar Pranowo Banjir Hujatan

Halaman:

Editor: Nahrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x