Network
MANTRA SUKABUMI - Media sosial bisa menjadi pemberi informasi yang sangat cepat, namun terkadang menjadi pemberi informasi bohong.
Hal tersebut bergantung kepada para pengguna media sosial tersebut. apakah digunakan untuk hal yang baik atau sebaliknya.
Akhir-akhir ini viral di media sosial terkait postingan bahwa DKI Jakarta masuk zona hitam penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Donald Trump Diskusikan Penggantian Menteri Pertahanan Esper Usai Pemilihan Noverber Mendatang
Baca Juga: Berikut Cara Cek Nama Penerima BLT Karyawan Swasta Rp600.000
Hal itu menjadi heboh karena tersebar dalam bentuk foto grafis yang terdapat logo Badan Intelijen Negara (BIN).
Diungkapkan Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto, pihaknya membantah telah mengeluarkan foto grafis tersebut dan memastikan kabar itu hanya hoax.
“(Foto itu) bukan dari BIN, itu hoax,” kata Wawan saat dikonfirmasi awak media, seperti dikutip dari rri.co.id pada Rabu, 12 Agustus 2020.
Dalam postingan tersebut disebutkan sejak 9 Agustus 2020 Jakarta sudah masuk dalam zona hitam untuk seluruh wilayah 5 kota administrasi.
Baca Juga: Viral, Dangdutan Bersama Para Pejabat Saat Pandemi Covid-19, Bupati Subang Dikecam Masyarakat
Baca Juga: Ingin Jadi Bagian Perjalanan Sejarah, Berikut Syarat Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Padahal zona hitam ditetapkan apabila suatu wilayah terdapat lebih dari 1.000 kasus positif Covid-19 per hari.
Diketahui, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 belum pernah mengeluarkan kualifikasi wilayah zona hitam. Pemetaan wilayah hanya dikategorikan zona hijau, zona orange, zona kuning, dan zona hijau.
Pemetaan ini dilakukan berdasarkan tingkat risiko penyebaran Covid-19. Zona merah berarti penyebaran kategori tinggi, zona oranye berarti sedang, zona kuning berarti rendah, dan zona hijau berarti belum terdampak.**
