Digadang-gadang Jadi Capres 2024, Ini Sepak Terjang Gatot Nurmantyo yang Dianggap Kontroversial

- 29 Agustus 2020, 06:07 WIB
Diisukan Bakal Turun di Pilpres 2024, Ini Jawaban Jujur Gatot Nurmantyo. (Foto Twitter @liadarmagita)
Diisukan Bakal Turun di Pilpres 2024, Ini Jawaban Jujur Gatot Nurmantyo. (Foto Twitter @liadarmagita) /
MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini Gatot Nurmantyo mulai jadi sorotan publik kembali setelah hadir dalam acara dekalarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
 
Bahkan Gatot Nurmantyo dinobatkan sebagai Presidium KAMI yang dideklarasikan pada tanggal 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi Menteng, Jakarta Pusat.
 
Beberapa tokoh yang hadir dalam acara tersebut diantaranya Din Syamsuddin, Refly Harun, Marwan Batubara, Gatot Nurmantyo, Rachmawati Soekarnoputri, Bachtiar Chamsyah, Rochmat Wahab.
 
 
 
Selain itu ada Ahmad Yani, Ichsanudin Norsy, Said Didu, Habib Muhsin Alatas, Rocky Gerung, Laode Kamaluddin, dan MS Kaban.
 
Dari situlah kemudian muncul spekulasi Gatot Nurmantyo sedang mempersiapkan diri dalam kontestasi Pilpres 2024 yang akan datang.
 
Namun dibalik spekulasi niatan Gatot, beberapa sikap Gatot Nurmantyo sempat kontroversial di kalangan masyarakat.
 
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa diantara sikap Gatot yang dianggap kontroversial oleh sebagian kalangan:
 
 
Tepis Isu Makar Umat Islam
Gatot Nurmantyo selama ini dikenal karena kedekatannya dengan umat Islam. Bahkan dalam beberapa acara umat Islam ia selalu hadir, seperti saat Habib Umar bin Hafiz di Masjid Istiqlal.
 
Saat melakukan safari Ramadan di Tasikmalaya, Jawa Barat Gatot Nurmantyo menepis isu makar yang dilakukan umat Islam. 
 
Bahkan saat itu Gatot berceramah di tengah guyuran hujan yang sangat deras.
Selain itu, Gatot juga meminta semua prajuritnya agar di mana pun bertugas untuk selalu bersama dengan ulama.
 
Mengajak nonton bareng film G30S/PKI
Gatot Nurmantyo sempat membuat langkah yang mengejutkan publik. Bagaimana tidak, dengan terang-terangan Gatot memerintahkan anak buahnya juga mengimbau masyarakat untuk menonton film G30S/PKI.
 
Ajakan Gatot Nurmantyo yang ia unggah pada Kamis, 20 September 2018 tersebut dianggap kurang tepat. Namun bagi beberapa pihak hal itu dianggap sebagai keberanian Gatot.
 
 
Menyampaikan Isu pembelian 5.000 senjata
Selain mengajak nonton bareng film G30S/PKI, sempat beredar pernyataan Gatot Nurmantyo yang saat itu masih menjabat sebagai Panglima TNI terkait adanya instansi yang akan membeli 5.000 senjata menuai kontroversi. Apalagi menurut Gatot, pembelian 5.000 senjata itu ilegal.
 
Hingga Menkopolhukan saat itu, Wiranto turun tangan dengan meluruskan pernyataan Gatot. Wiranto menyebut yang membeli senjata adalah BIN. Senjata untuk sekolah intelijen itu dipesan dari Pindad. Jumlahnya bukan 5.000, tetapi 500 unit.**

Editor: Andriana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x