Network
MANTRA SUKABUMI – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyediakan anggaran besar untuk membantu pendidikan nasional yang terdampak pandemik Covid-19. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan secara daring, semua yang terlibat dalam pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) ini membutuhkan kuota internet yang memadai, bahkan sebagian besar mengalami kesulitan membeli kuota internet.
Hal ini dipahami oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemdikbud) untuk memberikan bantuan kuota tersebut. Dan Kemenkeu mendukung dengan menyediakan anggarannya.
Kemendikbud melakukan pemutakhiran data kontak atas siswa, mahasiswa, guru, tenaga pendidik, dan dosen melalui aplikasi Ditjen nya masing-masing.
Baca Juga: Kemnaker Kembali Terima 3,5 Juta Data Calon Penerima Subsidi Gaji
Baca Juga: Sebuah Perjalanan Hijrah dari Lingkungan yang Zalim Menuju Tempat yang Diberkahi Allah SWT
Ditjen Dikdasmen untuk melakukan pemutakhiran data kontak melalui aplikasi Dapodik. Sedangkan Ditjen Dikti melakukan pemutakhiran data kontak melalui aplikasi Pangkalan Data Dikti.
Batas waktu pemutakhiran data sampai 11 September 2020.
Kemenkeu menganggarkan total Rp7,21 triliun untuk subsidi kuota bagi pelajar dan mahasiswa untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring akibat Covid-19. Sedangkan untuk anggaran kuota bagi pengajar, saat ini sedang dihitung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca Juga: Dipastikan Anda Akan Dapat Bantuan Subsidi Gaji Tahap 3, Selama Penuhi Persyaratan Ini
Anggaran sebesar Rp7,21 triliun ini berasal dari anggaran tambahan sebesar Rp6,72 triliun untuk Kemendikbud dari dana cadangan APBN 2020 dan dari realokasi anggaran Kemendikbud sebesar Rp492,8 miliar.
Lebih rinci, subsidi kuota ini akan diberikan selama 4 bulan dari September hingga Desember 2020 sebesar 35GB perbulan untuk 39,78 juta siswa, dan 50GB perbulan untuk 8,24 juta mahasiswa. Sedangkan untuk guru 42GB perbulan dan dosen sebesar 50GB perbulan.**
