MANTRA SUKABUMI - Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian mengatakan, jika keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan PSBB total mulai pekan depan akan mempengaruhi kinerja industri manufaktur.
Menurutnya dalam Rakornas Kadin Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis, 10 September 2020, jika DKI kembali menerapkan PSBB ketat.
Ini tentu sedikit banyaknya akan kembali mempengaruhi kinerja industri manufaktur yang ada di RI apalagi kalau diikuti provinsi lain.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Malaysia Terbanyak Ternyata di Impor dari India
Kemudian, seperti yang telah dikutip mantrasukabumi.com dari laman antaranews, Agus menuturkan hal itu mengkhawatirkan mengingat industri manufaktur saat ini sedang kembali menggeliat sehingga penerapan PSBB total berpotensi menekan laju positif tersebut.
“Kami melihat industri yang sudah menggeliat ini kami khawatir mendapat tekanan. Tapi memang kami sampaikan bagi pemerintah kesehatan masyarakat itu suatu hal yang tidak bisa ditawar,” ujarnya.
Selain itu juga, Agus menyatakan kebijakan PSBB total akan membuat proses substitusi impor juga terhambat padahal pemerintah menargetkan program substitusi impor sebesar 35 persen pada 2022.
Terlebih lagi, Agus menjelaskan bahwa substitusi impor dapat mendorong penguatan devisa negara dan struktur industri, meningkatkan produktivitas nasional, serta penciptaan global value chain.
Baca Juga: Masyarakat Kaget, Tagihan Listrik Akan Naik Pada saat PSBB DKI Jakarta
Kemudian juga menyehatkan neraca perdagangan dan mampu meningkatkan utilisasi produksi pengolahan.