MANTRA SUKABUMI - Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penerapan kembali PSBB menuai pro dan kontra.
Kebijakan yang mulai akan diterapkan pada 14 September 2020 mendatang diambil karena melihat tren peningkatan kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Namun langkah tersebut dinilai melangkahi Presiden dan kebijakan pusat oleh Arief Poyuono, Waketum Gerindra. Ia bahkan meminta Anies di non aktifkan.
Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3 Cair, Cek Penerima Mudah Kok, Cukup Lewat SMS dan WhatsApp
Baca Juga: Siap-siap Pekerja Akan Kena Hukuman Karena BLT BPJS Ketenagakerjaan
Arief menjelaskan alasan penonaktifan Anies karena Anies diduga telah melanggar Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dengan mengumumkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tanpa sepengetahuan dari pemerintah pusat.
Namun pendapat berbeda disampaikan salah satu pengamat politik, Rocky Gerung. Ia bahkan menilai Anies Baswedan memiliki ide yang lebih baik dibanding Pemerintah Pusat dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Hal itu disampaikan Rocky Geurng melalui akun Youtube miliknya. Ia menyebut sejak awal pandemi Covid-19 ide dan gagasan Anies Baswedan terkait penerapan PSBB total di Jakarta sudah sangat baik.
Baca Juga: Gara-gara PSBB, Waketum Gerindra Minta Anies Baswedan di Non-Aktifkan dari Gubernur DKI Jakarta
"Model Jakarta kedaruratan Jakarta harus dianggap potensi kedaruratan daerah lain, itu yang harus dibaca secara tepat oleh KSP, juru bicara, menteri, sehingga ketika tampil ke publik gak usah ragu-ragu mengatakan bahwa darurat Jakart sinyal darurat nasional, bahkan sangat mungkin darurat nasional lebih parah dari Jakarta karena peralatan untuk tes di daerah kecil sekali, " kata Rocky Gerung dikutip mantrasukabumi.com dari akun Youtubenya pada Sabtu, 12 September 2020.