Pelaku Penusukan Diduga Alami Gangguan Jiwa, Syekh Ali Jaber Angkat Bicara

- 14 September 2020, 17:20 WIB
Pelaku Pelaku penusukan disebut alami gangguan jiwa, Syekh Ali Jaber angkat bicara
Pelaku Pelaku penusukan disebut alami gangguan jiwa, Syekh Ali Jaber angkat bicara /Kolase foto Twitter/@queensky021 dan tangkap layar Instagram/@syekh.alijaber


MANTRA SUKABUMI - Syekh Ali Jaber angkat bicara atas adanya pemberitaan tentang pelaku penusukan terhadap dirinya, mengalami gangguan jiwa.

Ali Jaber mengatakan pelaku tersebut terlihat sangat terlatih dan aksi tersebut seperti sudah direncanakan sebelumnya.

Selain itu, ia juga membantah atas adanya kabar pelaku yang menikam dirinya tersebut dianggap mengalami gangguan jiwa.

Baca Juga: Diserang Saat Isi Kajian, Berikut Profil Lengkap Ulama Kharismatik Syekh Ali Jaber

“Saya tidak terima pelaku dianggap gila. Orangnya (pelaku, red) sangat berani dan terlatih,” tutur Syekh Ali Jaber dalam pernyataannya di Kafe Baba Rayan, Jalan Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman PMJ News pada Senin, 14 September 2020.

Menurut Syekh Ali Jaber, tindakan pelaku sudah terorganisir dengan baik, hal itu dirasakan Syekh Ali Jaber ketika pelaku menghujamkan pisaunya ke arah dirinya.

“Kalau saya tidak bergerak, bisa saja pisau itu kena leher atau kepala saya,” sambungnya.

Baca Juga: Sudah Bisa Umrah Lagi, Arab Saudi telah Mengizinkan Umrah Secara Bertahap

Karena itu, dirinya meminta polisi untuk mampu mengungkap kasus tersebut, termasuk kemungkinan terdapat adanya orang yang diduga berada di belakang pelaku.

“Mohon dihukum karena kita negara hukum. Jangan main hakim sendiri ya,” ucapnya lagi.

Perlu diketahui, selama hampir 12 tahun menjadi pendakwah di Indonesia, baru kali ini Syekh Ali Jaber mengalami insiden penusukan sperti ini, Ali Jaber juga mengeluhkan atas peristiwa tersebut dan akan menjadi pengalaman terburuk sepanjang karirnya.

Baca Juga: Innalillahi, Kemnaker Tunda Pencairan BLT BPJS Ketenakerjaan Tahap 3, Ini Alasannya

Walaupun bukan ulama pertama yang mengalami kejadian serupa, Ali Jaber menilai tindakan kekerasan yang dialami para ulama selalu berakhir begitu saja dan tidak ada pengusutan lebih lanjut

Masih dari keterangan Ali Jaber, sebagian besar ulama yang menjadi korban kekerasan lebih memilih untuk ikhlas.

Atas kejadian tersebut, akan ia jadikan pelajaran untuk kedapannya termasuk terhadap para ulam lainnya.

“Semoga ini menjadi pembelajaran bagi saya pribadi dan ulama lainnya,” pungkasnya**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah