MANTRA SUKABUMI - Masyarakat dikejutkan dengan hasil penelitian tim riset Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menyampaikan kemungkinan terjadinya tsunami dengan ketinggian 12 hingga 20 meter cukup membuat resah masyarakat.
Seperti diketahui, penelitian yang menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan Katalog internasional Seismological Centre (ISC) tersebut menunjukkan adanya zona memanjang di antara pantai selatan pulau Jawa dan Palung Jawa.
Menanggapi kehebohan dan kecemasan masyarakat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tidak perlu panik terkait isu tsunami 20 meter.
Baca Juga: Catat, Tidak Lama Setelah 2 Tanda Alam Ini Muncul, Tsunami Segera Datang
Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dengan meminta warga mengakhiri kepanikan terkait informasi mengenai potensi gempa megathrust.
"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah kagetan setiap ada informasi potensi bencana," ungkapnya.
Daryono menjelaskan kecemasan dan kepanikan publik tersebut bisa terjadi karena adanya kesalahpahaman di tengah masyarakat, sebab informasi mengenai potensi gempa berdasarkan pemodelan yang dibuat para ahli sebenarnya ditujukan sebagai acuan mitigasi.
"Pakar mencipta model potensi bencana, tujuan untuk acuan mitigasi. Tapi masyarakat memahaminya seolah itu akan terjadi besok pagi. Itulah masalah dalam sains komunikasi," tulis Daryono dalam akun Instagram miliknya @daryonobmkg.