MANTRA SUKABUMI - Penolakan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia terutama di Kota Surabaya.
Di Kota Surabaya sejumlah pendemo ditangkap oleh petugas karena merusak sejumlah fasilitas di Kota Surabaya itu.
Salah seorang pendemo dimarahi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang ditangkap oleh petugas karena merusak fasilitas, padahal menurut Risma fasilitas yang ia bangun itu sejatinya untuk rakyat Surabaya.
Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!
Baca Juga: Cek Fakta: Peserta BPJS Kesehatan Dikabarkan Akan Dapat BLT Rp4 Juta, Ini Faktanya
Risma menghampiri salah seorang demonstran yang tertangkap petugas kepolisian usai unjuk rasa.
"Kamu dari mana," ujar Risma kepada salah seorang demonstran yang diamankan polisi sepeti dikutip Mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Jumat, 9 Oktober 2020.
Informasinya demonstran tersebut datang dari Madiun, Jatim. Ia ditangkap karena diduga terlibat bentrokan dan perusakan fasilitas umum.
Risma mengaku tidak terima lantaran fasilitas umum dan pot-pot tanaman di kotanya dirusak oleh massa.
Baca Juga: Rumah Mewah Gatot Nurmantyo di Sentul, Seharga Rp 110 Miliar Mirip Istana Sultan
Baca Juga: 6 Makanan Ini tidak Boleh Dimakan Bersamaan dengan Durian
"Kamu tahu, aku bangun ini untuk rakyatku juga, kenapa kamu rusak kotaku. Kenapa kamu gak rusak kotamu sendiri," ujar Risma dengan nada tinggi.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu terus memarahi salah seorang demonstran itu. Ia tak terima karena kota yang ia bangun dirusak.
Risma lalu meminta aparat kepolisian untuk membawa seorang demonstran tersebut, untuk diproses secara hukum.
"Sudah pak polisi, bawa saja," katanya lagi.
Baca Juga: Siaga Bencana Tsunami, Gelombang Tinggi Diperkirakan Hantam 9 Lokasi Perairan Indonesia
Baca Juga: Ini Kisah Pria Diduga Polisi yang Nyamar Jadi Mahasiswa Saat Demo UU Cipta Kerja
Sementara itu, pemuda yang dimarahi Risma tersebut tak bisa merespons apa pun. Ia hanya meminta maaf dan meringkuk di depan Risma.
"Saya mohon maaf Bu," kata pemuda itu.
Setelah memarahi pemuda itu, Risma lalu membersihkan Jalan Gubernur Suryo. Ia memunguti bebatuan, sandal dan pecahan kaca, bekas bentrokan.**