MANTRA SUKABUMI - Usai disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja oleh DPR RI, hingga saat ini terus menuai pro kontra. Bahkan aksi unjuk rasa yang mengakibatkan korban dan keruksakan di berbagai daerah tak bisa dihindari lagi.
Akibatnya Polemik demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang terjadi beberapa waktu lalu terus bergulir.
Menariknya, Beredar kabar jika demo yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut didanai oleh pihak tertentu. Sampai-sampai mantan Presiden SBY kena tumbal, usai dituduh Dewi Tanjung sebagai dalang di balik kejadian unjuk rasa penolakan.
Baca Juga: KAMI Desak Gubernur Anies Baswedan Buka Seluruh CCTV Terkait UU Cipta Kerja, Ada Apa?
Baca Juga: Jokowi Puji Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, Sementara DKI Jakarta dan Jawa Barat Dapat Peringatan
Menaggapi hal ini, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung merespon dan meminta pemerintah menjelaskan kepada publik agar membuka aktor intelektual terjadinya aksi protes penolakan atas UU Cipta Kerja, untuk menghindari rasa saling curiga.
"Lebih bagus kalau memang (ada) menggerakkan menunggangi, membiayai dianggap oleh negara sebagai kejahatan melanggar hukum, dan hukum harus ditegakkan, lebih baik disebutkan," kata SBY dalam akun Facebook resminya, Senin 12 Oktober 2020, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari RRI.
Jika tidak, SBY mengatakan, tentu pemerintah dapat dianggap menyampaikan kabar bohong.
"Kalau tidak, nanti negaranya melakukan hoaks, tidak bagus, karena kita harus percaya dengan pemerintah kita," ucapnya.