Network
MANTRA SUKABUMI - Pemerintah melakukan upaya perbaikan terkait bank syariah milik BUMN.
Salah satu upaya tersebut adalah merger bank syariah milik negara diprediksi akan selesai pada Februari 2020.
Diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, Indonesia sudah semestinya memiliki bank syariah yang kuat.
Baca Juga: Mulai Februari 2021, Tidak Ada Lagi BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri, Nasabah Banyak Layanan
Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!
Proses ini dimulai dengan penandatanganan perjanjian penggabungan atau conditional merger agreement (CMA) pada Senin, 12 Oktober 2020. Ketiga bank tersebut adalah PT Bank BRI Syariah (Tbk), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
Ketua Tim Project Management Office (PMO) yang juga merupakan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi mengungkapkan pihaknya ingin bank tersebut bisa go international.
“Setelah merger, bank syariah akan menempati posisi ketujuh atau kedelapan top ten perbankan di Indonesia,” ujar Ketua Tim Project Management Office (PMO) sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Hery Gunardi dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa, 13 Oktober 2020.
Saat disinggung nama, Hery menjelaskan bahwa, pemegang saham akan memikirkan sebuah nama yang memiliki nilai di tingkat global.
