Oganisasi Buruh Tembakau dan AMTI Berharap Pemerintah Kembali Pertimbangkan Kenalikan Cukai

- 3 November 2020, 09:00 WIB
Tangkap layar/Antara news
Tangkap layar/Antara news /

"Turunnya produksi dan penjualan rokok turut berdampak buruk pada kesejahteraan masyarakat petani tembakau dan cengkih serta pekerja linting rokok," ujar Budidoyo.

Budidoyo menuturkan penurunan produksi pemicu pengurangan serapan tembakau sebesar Rp50.000 ton dari 50000 hektar lahan pertanian tembakau. Dan di sektor SKT lebih banyak menggunakan tembakau dan cengkeh sebagai bahan baku dibanding rokok mesin.

Baca Juga: Jika NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum, Segera Lakukan Cara Ini

"Jika SKT dibebani dengan kenaikan cukai kemiskinan di daerah sentra industri tembakau pasti terjadi," kata Budidoyo.

Sudarto selaku Ketua Umum FSPR TMM SPSI mendesak pemerintah untuk melindungi pekerja di industri hasil tembakau dari kenaikan cukai.

"Apalagi banyak buruh yang merupakan anggota FSPR TMM yang telah kehilangan pekerja akibat banyak pabrik rokok yang tutup, " ujar Sudarto.

Sudarto juga berharap pemerintah membatalkan rencana kenaikan Cukai hasil tembakau dan harga jual eceran tahun 2021.

"Kami berharap pemerintah membatalkan rencana kenaikan cukai hasil tembakau dan harga jual eceran pada 2021, karena akan berdampak langsung pada pekerja industri hasil tembakau," ujar Sudarto, ketua Umum FSPR TMM SPSI.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x