Network
MANTRA SUKABUMI – Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil pada saat menjadi pembicara pembukaan West Java Investment Summit (WJIS) 2020 membeberkan beberapa alasan kenapa investor asing harus menanamkan modalnya di Jawa Barat.
Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut mulanya mengatakan bahwa dirinya memiliki ‘berita baik’ setelah hampir setengah tahun Indonesia didera pandemi Covid-19.
Menurutnya, mulai bulan depan Jawa Barat akan memiliki infrastruktur berkualitas.
Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini
Baca Juga: Diultimatum Gus Miftah, Ustadz Maaher: Saya Heran Lihat Antum yang Sok Sokan Pansos
"Kita memiliki berita baik setelah hampir setengah tahun ini didera pandemi COVID-19. Mengapa berinvestasi di Jawa Barat, survei pertama karena kami memiliki infrastruktur yang berkualitas. Bulan depan," ujar Kang Emil melalui pernyataan secara virtual di Kota Bandung, yang digelar Senin, 16 November 2020.
Menurutnya, bulan Desember 2020 mendatang, Kabupaten Subang akan segera dibuka pelabuhan baru, yaitu Pelabuhan Patimban. Sementara itu, di tahun depan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung direncanakan akan segera selesai, sebagaimana dilansir oleh mantrasukabumi.com dari laman Antara News.
"Banyak juga pembangunan jalan tol seperti Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan akan segera tuntas dan banyak lagi infrastruktur," lanjutnya.
Alasan kedua adalah sumber daya manusia atau SDM berkualitas dan berdaya saing. Dengan dua kekuatan tersebut, Ridwan Kamil yakin Jawa Barat bisa bersaing dengan negara lain seperti Thailand dan Vietnam, dan investor patut menanamkan modalnya di Jawa Barat.
Baca Juga: Forum Masyarakat Pecinta Ulama DKI Jakarta Laporkan Nikita Mirzani ke Polisi
"Jadi Jawa Barat adalah wilayah paling kompetitif di Indonesia," ujar Kang Emil.
Mantan Wali Kota Bandung tersebut kemudian berkomitmen untuk membenahi empat hal penting yakni pendidikan, infrastruktur berkualitas, stabilitas sosial politik dan reformasi birokrasi, untuk menguatkan daya tarik investor.
"Dan Jawa Barat berkomitmen membenahi empat hal ini juga menerapkan adaptasi kebiasaan baru," katanya.
Ridwan Kamil optimis, dalam urusan invenstasi, Jawa Barat bisa menjadi wilayah yang memiliki daya saing global. Apalagi dengan adanya kawasan Rebana Metropolitan yang terdiri dari tujuh wilayah yaitu Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon. Per tahun 2019, jumlah penduduk di kawasan sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jawa Barat, atau sekitar 9,28 juta jiwa.
Ridwan Kamil berharap saat daerah tersebut berkembang pesat dalam jangka waktu 10 hingga 30 tahun ke depan, warga lokal yang berada di kawasan industri dan perkotaan Rebana Metropolitan tidak hanya menjadi penonton.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Nelayan Tertangkap Melalui Grab, Polisi: Sita Sabu
"Jadi suplai makanan bukan dari lokal, warganya jadi satpam, jadi office boy. Itu saya enggak mau. Setiap investor yang datang ke Jawa Barat harus bermitra dengan perusahaan lokal di Jawa Barat. Saya tidak mau Rebana berkembang dalam 10 hingga 30 tahun tapi masyarakat lokal hanya jadi penonton," katanya.
Untuk mencegah hal tersebut, Kang Emil meminta kepada bupati dan wali kota Kawasan Rebana Metropolitan menyiapkan sumber daya manusia yang andal agar bisa ikut serta dalam kawasan tersebut.
"Kepada bupati dan wali kota, tolong siapkan SDM-nya, bikin SMK aero di Majalengka, bikin SMK maritim di Kabupaten Subang, bikin SMK petrokimia di Indramayu,” ujar Kang Emil.
