Menko Luhut Pandjaitan Saksikan MoU Pengadaan Barang Jasa untuk Proyek Pemerintah

- 19 November 2020, 10:45 WIB
Tangkapan layar unggahan foto Menteri Kemaritiman Luhut Pandjaitan saat menerima Dubes AS Sung Yong Kim dikediamannya.
Tangkapan layar unggahan foto Menteri Kemaritiman Luhut Pandjaitan saat menerima Dubes AS Sung Yong Kim dikediamannya. /akun Instagram @luhut.pandjaitan/Linna Syahrial

 

MANTRA SUKABUMI - Menteri koordinator kemaritiman dan investasi Luhut Pandjaitan menyaksikan MoU kerjasama antara Indonesia dan Amerika. 

MoU tersebut dilakukan untuk kemajuan dalam pengadaan barang jasa hingga bidang infrastruktur dan perdagangan. 

Menko Luhut Pandjaitan sangat optimis bahwa kerjasama tersebut akan meningkatkan hubungan bilateral antara RI-AS bagi proyek Indonesia. 

Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Inilah 5 Herbal yang Dapat Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tandatangani Nota. Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) atas pendanaan infrastruktur dan perdagangan. 

Kesepahaman MOU itu dihargai senilai 750 juta dolar AS. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi wakili Pemerintah Indonesia. 

Selian itu ada Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed, yang disaksikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan di KBRI Washington DC. 

Dubes Lutfi menjelaskan hubungan bilateral RI-AS didasarkan atas kesamaan nilai. 

Kesamaan nilai untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di kedua negara. 

Selain itu kedua negara itu juga akan memajukan demokrasi, dan stabilitas kawasan.

Baca Juga: Perdana Menteri Inggris Targetkan Tahun 2050 Negaranya Bersih dari Emisi Karbon

"MoU ini akan semakin memperkuat kemitraan ekonomi RI-AS," kata Dubes Lutfi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com pada Kamis, 19 November 2020.

"Akan banyak upaya yang diperluas dalam bidang kerja sama investasi serta pengadaan barang dan jasa," lanjutnya. 

Dalam MoU tersebut menegaskan bahwa komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi khususnya di bidang pendanaan. 

Pendanaan dalam bidang pembangunan investasi dan perdagangan dengan nilai hingga 750 juta dolar AS.

Sebelumnya kesepakatan sebesar 500 juta dolar AS pada tahun 2017-2018.

Namun saat ini angka 750 juta dolar AS merupakan angka peningkatan kesepakatan yang luar biasa. 

Menko Luhut Pandjaitan yang menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.

Disampaikan rasa optimisnya terhadap peningkatan hubungan bilateral RI-AS. 

Menko begitu optimis karena dalam berbagai capaian yang telah berhasil diraih dalam kurun waktu terakhir.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Inilah 6 Perawatan Tubuh yang Disunnahkan untuk Wanita Muslimah

Capaian yang telah dibuat dan menghasilkan itu antara lain perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) AS untuk Indonesia. 

Bahkan capaian lain yaitu komitmen partisipasi AS dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Sementara Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed menegaskan bahwa perjanjian tersebut merupakan capaian yang signifikan. 

Perjanjian dibuat untuk memperkuat partisipasi Negeri Paman Sam dalam pembangunan di Indonesia.

Pembangunan yang dibuat baik dalam sektor energi, infrastruktur, transportasi. 

Selain itu juga pembangunan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan kesehatan, serta lingkungan.

"MoU ini mencerminkan betapa pentingnya Indonesia bagi Pemerintah AS," kata Kimberly.

Perjanjian ini dinilai akan memperluas peluang bagi RI dan AS. 

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Peluang agar kerja sama dalam pengadaan barang dan jasa untuk proyek-proyek pemerintah dapat dilakukan. 

Perjanjian ini juga sebagai pendorong peluang pengembangan usaha. 

Pengembangan usaha yang diharapkan antara lain sektor infrastruktur, transportasi, energi. 

Pengembangan bagian infrastruktur rantai pasokan pertambangan, lingkungan hidup, teknologi komunikasi dan informasi. 

Bahkan akan diperluas hingga pengembangan keselamatan dan keamanan, layanan kesehatan, dan informasi geospasial.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah