Vaksin Merah Putih, Sebagai Simbol Kemandirian dan Kemajuan Negeri

- 20 November 2020, 14:14 WIB
Ilustrasi Vaksin Merah Putih.*
Ilustrasi Vaksin Merah Putih.* /Pixabay/qimono./

Saat ini, Lembaga Eijkman sedang menunggu protein rekombinan yang akan dihasilkan dari sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia.

Baca Juga: BPUM Diperpanjang Hingga 2021,Tenang Saja Masih Bisa Juga Kok Dapat BPUM Rp 2,4 Juta Segera Daftar

Jika sudah didapatkan protein rekombinan, maka protein rekombinan itu akan disuntikkan pada hewan sebagai tahapan uji praklinis.

Uji praklinis itu diharapkan sudah selesai di awal 2021 sehingga bibit vaksin bisa diserahkan ke PT Bio Farma.

Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan scaling up dan membuat formulasi agar vaksin itu siap diujikan ke manusia sehingga uji klinis tahap 1 pada manusia dapat segera dilakukan. Jika hasilnya memuaskan, maka dilanjutkan dengan uji klinis tahap 2 dan 3.

Uji klinis menjadi sangat penting untuk memastikan dosis, efektivitas, kebermanfaatan dan keamanan jika digunakan pada manusia.

Vaksin Merah Putih diharapkan siap untuk dipakai masyarakat pada 2022.

"Kita harapkan dapat penggunaan di kita itu sekitar 2022, itu harapan kita bersama untuk vaksin Merah Putih," kata Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma Neni Nurainy dalam suatu diskusi publik virtual.

PT Bio Farma memiliki kapasitas produksi vaksin COVID-19 sebanyak 250 juta dosis per tahun.

Untuk penguatan kapasitas produksi vaksin dalam negeri, Kementerian Riset dan Teknologi menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan swasta dan tiga di antaranya siap berinvestasi dengan kombinasi kapasitas produksi bisa mencapai satu miliar dosis vaksin COVID-19 per tahun.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah