Lebih lanjut ulama asal Uni Emirat Arab (UEA) tersebut memberi penegasan bahwa sorban tidak dapat dipakai sebagai jaminan.
“Yang memanas-manasi terhadap yayasan-yayasan negara, institusi-institusi pemerintah, itu adalah pelaku kriminal. Meskipun orang tadi pakai imamah (sorban),” jelas Habib Ali Al-Jufri.
Habib Ali Al-Jufri kembali menegaskan bahwa tidak peduli orang tersebut mengatasnamakan agama islam. Lebih lanjut, ia berspekulasi bahwa kemungkinan orang tersebut bodoh atau bisa jadi penipu.
Baca Juga: Inilah 7 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Meningkatkan Resiko Anda untuk Depresi
“Meskipun mengatasnamakan itu agama, meskipun dia mengatakan kepada kalian menolong/membela Islam, itu mungkin dia orang bodoh yang diketawain atau dia itu penipu, siapa pun manusianya,” lanjutnya.
Habib Ali Al-Jufri menegaskan bahwa orang yang mengganggu jalannya institusi negara maka dapat diartikan bahwa orang tersebut akan menghancurkan negaranya.
“Karena ketika ada orang yang memanas-manasi tentang mengusik institusi pemerintah, institusi negara, maka maknanya dia akan menghancurkan negara yang berdaulat itu,” jelas Habib Ali Al-Jufri.
Selanjutnya Habib Ali Al-Jufri menjelaskan bahwa yang dimaksud menghancurkan negara adalah menghancurkan 5 pondasi dalam agama antara lain agama itu sendiri, jiwa, akal, harga diri dan harta.
“Maksudnya menghancurkan negara berarti dia akan menghancurkan pondasi utama 5 yang ada di dalam agama, yang pertama agama, menjaga jiwa, kehidupan maksudnya dan kemudian akal, dan harga diri, dan harta" jelas Habib Ali Al-Jufri.
Baca Juga: Tanggapi Persoalan Habib Rizieq, Hamdan Zoelva: Masalah Covid-19 Telah Bergeser Pada Politik