“Satpol PP sudah tidak dianggap bahkan dilawan oleh FPI, seperti pengakuan Pangdam Jaya, baliho-baliho Rizieq Shihab dicopot oleh Satpol PP (karena melanggar aturan, tidak bayar pajak, dan lain-lain) tapi selalu dinaikkan lagi, karena Gubernur DKI sudah berkoalisi dengan FPI,” tegasnya.
Satpol PP sudah tdk dianggap bahkan dilawan oleh FPI, sprt pengakuan Pangdam Jaya, baliho2 Rizieq Shihab dicopot oleh Satpol PP (krn melanggar aturan, tdk bayar pajak dll) tapi selalu dinaikkan lagi, krn Gub DKI sdah berkoalisi dgn FPI— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) November 21, 2020
Guntur Romli kemudian mengatakan bahwa jika pihak kepolisian yang melakukan pencopotan baliho Habib Rizieq, maka pihak kepolisian akan dituduh FPI telah melakukan kriminalisasi ulama.
“Kalau polisi yg menurunkan baliho-baliho itu pasti akan dituduh kriminalisasi ulama, anti Islam, seperti yang sudah-sudah,” katanya.
Dirinya juga menambahkan bahwa kelompok dan organisasi garis keras akan mengadu domba pihak kepolisian dengan TNI, seolah-olah telah membela pihak militer. Namun, menurutnya, pihak TNI yang sering dibela oleh FPI, sekarang justru turun tangan dalam pencopotan baliho Habib Rizieq.
“Kelompok-kelompok garis keras akan mengadu domba polisi & TNI, mereka seakan-akan membela TNI dan menjatuhkan polisi, nah sekarang TNI yang katanya mereka bela-bela sudah turun tangan dan melibas.”
Klau polisi yg menurunkan baliho-baliho itu pasti akan dituduh kriminalisasi ulama, anti Islam, sprt yg sudah2: kmpk2 garis keras akan mengadu domba polisi & TNI, mrk seakan2 membela TNI & menjatuhkan polisi, nah skrng TNI yg katanya mrk bela2 sudah turun tangan & melibas— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) November 21, 2020
Guntur juga mengaku bahwa dirinya mendukung pernyataan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang menyebut bahwa persoalan Habib Rizieq timbul karena kekosongan kepemimpinan. Dirinya menyebut, pernyataan JK adalah sindiran keras terhadap Anies Baswedan, yang dianggapnya telah berkoalisi dengan FPI.
Saya dukung pernyataan @Pak_JK TNI turun tangan krn ada 'kekosongan kepemimpinan' ini sindiran keras buat @aniesbaswedan, klau menurut saya TNI turun tangan bukan krn cuma kekosongan kepemimpinan tp krn pemimpin di Jakarta (Gub DKI) sdah berkoalisi dgn FPI— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) November 21, 2020
“Saya dukung pernyataan @Pak_JK TNI turun tangan karena ada 'kekosongan kepemimpinan', ini sindiran keras buat @aniesbaswedan, kalau menurut saya TNI turun tangan bukan karena cuma kekosongan kepemimpinan, tapi karena pemimpin di Jakarta (Gubernur DKI) sudah berkoalisi dengan FPI,” tegasnya.**