Panglima TNI Sebut Ancaman Serius Separatisme di Dunia Maya Merusak Persatuan dan Kesatuan Bangsa

- 22 November 2020, 14:18 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. /ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi

 

MANTRA SUKABUMI – Pada Acara webinar Pelatihan Sinergi anak Bangsa Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara dari Aksi Sparatisme di Dunia Maya, pada Sabtu, 21 November 2020.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Keynote Speaker mengungkapkan, sosial media tumbuh menjadi ancaman baru propaganda untuk memisahkan diri dari NKRI.

Dalam hal ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa sosial media bisa menjadi ancaman propaganda yang sangat berbahaya karena memiliki kecepatan dan jangkaun yang lebih cepat, lebih luas, dan mudah, serta penyebaran yang massif.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Dianggap Acuh Soal Baliho Habib Rizieq, Guntur Romli Sebut Anies Telah Berkoalisi dengan FPI

"Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa media sosial telah dapat dimanfaatkan sebagai media propaganda, media perang urat syaraf," ungkapnya dalam ketrangan tertulis di laman Puspen TNI.

Selanjutnya Panglima TNI menambahkan bahwa penggunaan dan jangkauan yang luas, sosial media menjadi media yang efektif untuk melakukan perang informasi ataupun perang psikologi.

Menurut Panglima TNI, dampak pengguna media sosial dan segala aktivitas dunia maya dapat secara instan mempengaruhi keutuhan sebuah negara.

Baca Juga: Viral! Video Habib Al-Jufri: Meskipun Pakai Sorban, Jika Panas-panasi Pemerintah, Itu Kriminal

“Dengan pengunaan dan jangkauan yang luas, media sosial menjadi media yang efektif untuk melakukan perang informasi atau pun perang psikologi. Sekarang kita mengenal hastag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda,”tambahnya.

Menurut Panglima TNI, akhir-akhir ini banyak sekali propaganda lewat sosial media yang terjadi di Tanah Air yang keseluruhannya sangat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pada kesemptan ini, kita memerlukan kesatuan pandangan dan persepdi untuk mensinergikan keselarasan dalam tindakan, kebijakan, dan rencana aksi yang utuh, melibatkan lintas sektoral, untuk mengatasi masalah tersebut.

Baca Juga: Bawa Kabar Mengejutkan, Kemendagri Bocorkan Status FPI Saat ini Sebagai Ormas

"Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita saat ini, sebagai generasi penerus perjuangan tersebut, untuk memelihara dan menjaga semangat persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa dan negara tercinta," pungkasnya." tutupnya.**

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Puspen TNI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x