Patut Dicontoh, Kembangkan Usaha Masyarakat, Desa Ini Bikin Website Jual Beli Online

- 4 Juli 2020, 11:18 WIB
WEBSITE jual beli online Desa Batu Ampar Kabupaten Kapahiang, Bengkulu
WEBSITE jual beli online Desa Batu Ampar Kabupaten Kapahiang, Bengkulu /Antaranews/.*/Antaranews

MANTRA SUKABUMI – Kemajuan teknologi saat ini tidak dapat dipungkiri lagi perkembangannya begitu sangat pesat.

Disituasi seperti saat ini di mana pandemi Covid-19 masih melanda, peranan teknologi sangat penting, apalagi penggunaan pelayanan yang berbasis online sangat diperlukan.

Pasalnya, selama pandemi dan diberlakukannya kebijakan untuk tetap berada di rumah, tentu teknologi berperan penting, seperti penggunaan layanan video telekonferensi hingga berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama di rumah.

Baca Juga: Kabar Buruk, 21 Karyawan Unilever Positif Corona, Operasional Pabrik Sementara Dihentikan

Baca Juga: Rubble, Kucing Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 31 Tahun

Berbagai platform penjualan online pun meningkat seiring berjalannya kebijakan PSBB, meski saat ini sebagian telah dicabut menuju tatanan hidup baru atau new normal.

Masyarakat lebih memilih berbelanja secara online daripada pergi ke toko demi menghindari terpaparnya Covid-19.

Namun tidak hanya itu, penjualan secara online pun dapat menjadikan sebuah ide bagi masyarakat yang berada di pedesaan.

Sebagai sarana untuk menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat desa di era teknologi saat ini.

Baca Juga: Selama Bergabung di AOA, Mina Akui Pernah Jadi Korban 'Bully'

Baca Juga: Tolak RUU HIP, Try Sutrisno dan Purnawirawan TNI-Polri Dukung RUU PIP

Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, membuat website jual beli secara daring atau online dengan alamat www.toko.batuampar.id untuk mendukung usaha yang dilakukan masyarakat setempat.

Menurut Harwan Iskandar selaku Kepala Desa Batu Ampar menyatakan bahwa ide pembuatan website jual beli online itu muncul dari keinginan untuk mengembangkan penjualan produk-produk yang dihasilkan warga desa lebih luas lagi.

"Tujuan kami membuat website jual beli online ini tak lain adalah untuk memasarkan produk yang dihasilkan warga, baik itu produk pertanian maupun kerajinan tangan," kata dia, seperti dikutip Mantrasukabumi.com dari kantor berita Antara Sabtu, 4 Juli 2020.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Jokowi Reshuffle Kabinet, Faisal Basri: yang Harus Di-reshuffle Pertama Terawan

Baca Juga: Siap Hadapi Tiongkok, India Borong Puluhan Pesawat Tempur dari Rusia

Saat ini jelas Harwan sudah ada empat produk unggulan yang dihasilkan masyarakat, yakni kopi bubuk, kolang kaling, rebung, dan gula aren.

Selain itu, warga desa pun mengembangkan beberapa produk kerajinan tangan seperti pot bunga, hiasan air mancur, cangkir dari bahan bambu, nampan dari bambu, dan masih banyak lagi produk kerajinan tangan hasil warga desa setempat.

"Beberapa hasil bumi desa lainnya pun kita jual di website kita, seperti tape singkong, pisang, dan bunga. Alhamdulillah bertahap dan sudah mulai ada orderan yang datang melalui website tersebut," ujarnya.

Harwan menambahkan hingga saat ini baru ada dua pelaku usaha yang mampu memproduksi 500 kilogram rebung per hari yang kemudian dijual ke Bengkulu dan Palembang dalam bentuk 'lemea' atau makanan tradisional masyarakat Rejang di Bengkulu, rebung asam, dan rebung manis.

Baca Juga: MPR RI Sepakati Penghentian RUU HIP Setelah Sambangi PBNU di Jakarta

Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Lokasi Tambang Emas Papua Tinggi, Beras Satu Karung Mencapai Rp2 Juta

Sementara itu, untuk produksi gula aren ia menyebutkan ada lima pelaku usaha dan dalam sehari dapat menghasilkan 50 kilogram gula aren untuk dijual ke luar kabupaten.

Untuk usaha kopi bubuk menurutnya baru ada dua pelaku usaha, tiap harinya mampu memproduksi 50 kilogram penjualan produknya.

Untuk produksi kolang kaling menurutnya masih bersifat musiman, dengan jumlah pelaku usaha berjumlah empat pelaku usaha.

Diakui Harwan setiap musim pelaku usaha kolang kaling mampu memproduksi sekitar empat ton yang dijual ke liar daerah.

Baca Juga: India Siap Bela Negara, PM Modi Kunjungi Perbatasan Himalaya dan Sebut India Lebih Kuat Militernya

Baca Juga: Pria Ini Meninggal Karena Positif Covid-19, Sehari Usai Unggah Penyesalan Akibat Hadiri Pesta

"Produk-produk tersebut merupakan hasil bumi dari desa dengan luas 791,94 hektare yang 291,48 hektare di antaranya adalah lahan perkebunan, 6,01 hektare kawasan pemukiman, dan 494,45 hektare kawasan hutan," papar Harwan.

Lebih lanjut lagi, Harwan menambahkan tranksasi di website jual beli online Desa Batu Ampar itu tidak harus dilakukan melalui website saja, transaksi pun dapat melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x