Pernyataan Menkeu ini Pastikan BLT Subsidi Upah Tidak Masuk Rencana Anggaran Tahun 2021

- 6 Februari 2021, 06:51 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani /Antara

MANTRA SUKABUMI – Program Bantuan Tunai Langsung (BLT) Subsidi Upah dipastikan tidak masuk Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2021.

Kepastian terkait tidak dilanjutkannya program BLT Subsidi Upah atau biasa dikenal BSU Ketenagakerjaan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum 2021 pada Rabu, 03 Februari 2021.

“Anggaran perlindungan sosial sebesar Rp150,96 triliun untuk Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako, kartu prakerja, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, bantuan sosial tunai bagi 10 juta KPM, subsidi kuota internet, dan diskon listrik,” ujar Menkeu pada laman resmi Kemenkeu pada Rabu, 3 Februari 2021.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Tanggapi Isu Kudeta Partai Demokrat, Dewi Tanjung: AHY Gak Usah Lebay Deh

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi Kemenkeu pada 6 Februari 2021, Jelas dari pernyataan diatas, BLT Subsidi Upah tidak disebutkan, berarti tidak masuk dalam RAPBN 2021, berarti juga BLT Subsidi Upah batal disalurkan di tahun 2021.

Tapi bagi masyarakat yang belum mendapat BLT Subsidi Upah di tahn 2020, sebagai gantinya, pemerintah menyiapkan lewat jalur program Kartu Prakerja. Alasannya program Kartu Prakerja selain ada insentif uang tunainya, juga dinilai memberi efek positif dari keberlanjutan.

Sedangkan Kepastian rencana anggaran untuk program Kartu Prakerja tahun 2021 itu disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara saat memberikan arahan pada Rapat Kerja Manajemen Pelaksana Program Kartu PraKerja, pada Kamis (4 Feb.).

“Pemerintah akan menaikkan anggaran program Kartu Prakerja menjadi Rp20 Triliun dari yang direncanakan Rp10 Triliun di Tahun 2021. Dengan demikian, besaran anggaran program di tahun 2021 menjadi sama dengan anggaran tahun 2020,” ujar Suahasil Nazara.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Akan Salurkan Kembali BPUM UMKM di Tahun 2021

Disampaikan oleh Suahasil bahwa rencana kenaikan anggaran tersebut disebabkan adanya efek positif dari keberlanjutan program ini. Dengan besaran anggaran yang sama dengan tahun lalu, diharapkan penerima manfaat dari program ini juga sama atau bahkan meningkat.

Suahasil menyampaikan bahwa sebagai gambaran, di tahun 2020, dengan anggaran yang sama penerima manfaat program Kartu Prakerja sebanyak 5,6 juta orang.

“Program Kartu PraKerja menciptakan efek positif lebih kuat bukan hanya cash transfer, namun juga skill development. Bukan hanya cash transfer dengan skill development, dia juga membuat perlindungan sosial kita tepat sasaran,” ungkap Wamenkeu.

Lebih lanjut, Wamenkeu juga menilai bahwa kehadiran Kartu PraKerja dipandang menjadikan program perlindungan sosial menjadi tepat sasaran, karena dalam mekanismenya kartu PraKerja terkoneksi dengan data perlindungan sosial lain seperti data BPJS Ketenagakerjaan dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.

Baca Juga: Al Kecewakan Andin Tak Datang Di persidangan, Bocoran Ikatan Cinta Episode Hari ini 6 Februari 2021

Tak lupa, Wamenkeu juga mengingatkan manajemen pelaksana untuk senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi jalannya program Kartu Prakerja di tahun 2021 ini.

“Silakan itu merupakan salah satu bagian dari program kerja yang dilakukan di tahun 2021,” tutup Wamenkeu. ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah