Menara Gaza dan Kantor Berita Al Jazeera di Palestina jadi Target Serangan Israel

15 Mei 2021, 21:40 WIB
Update Palestina: Serangan Udara Israel Hancurkan Kantor Al Jazeera di Gaza /Instagram @eye.on.palestina/

MANTRA SUKABUMI - Serangan Israel terhadapap Palestina telah meruntuhkan sebagian besar bangunan termasuk Menara Gaza yang menampung kantor media internasional termasuk Al Jazeera .

Menara Gaza dan kantor berita Al Jazeera di Palestina menjadi target serangan Israel dan berhasil merubuhkan bangunan tersebut.

Sebelum Menara Gaza dan Kantor Berita Al Jazeera di Palestina menjadi target serangan, satu jam sebelum serangan, Israel peringatkan kantor berita Al Jazeera di Palestina.

Baca Juga: Iron Dome Israel Jebol oleh Roket Qosam Murah Berbahan Dasar Pupuk

Baca Juga: UAS: Hanya Menjadi Manusia yang Berakal Sehat, Maka Sudah Cukup untuk Membela Palestina

Sebuah bangunan yang menampung kantor media internasional termasuk Al Jazeera di Jalur Gaza telah dilanda serangan udara Israel yang menghancurkan struktur tersebut, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Al Jazeera, Sabtu, 15 Mei 2021.

Belum diketahui apakah ada korban dalam serangan hari Sabtu itu, namun video langsung Al Jazeera menunjukkan gedung Al-Jalaa 11 lantai, yang juga menampung sejumlah tempat tinggal dan kantor lainnya, jatuh ke tanah setelah dibom Israel.

Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera, melaporkan dari Kota Gaza, mengatakan seorang penduduk gedung menerima telepon dari tentara Israel yang memperingatkan serangan yang akan datang sekitar satu jam sebelum serangan itu terjadi.

Asap mengepul setelah sebuah bangunan yang menampung bangunan tempat tinggal, serta kantor Al Jazeera dan The Associated Press, runtuh setelah serangan udara Israel.

Al-Kahlout, yang berada di gedung pada saat itu, mengatakan dia dan rekan-rekannya mulai mengumpulkan sebanyak yang mereka bisa, dari barang-barang pribadi dan peralatan kantor, terutama kamera.

Setelah menyaksikan setidaknya tiga rudal menghantam gedung, dan keruntuhan berikutnya, al-Kahlout mengatakan dia telah bekerja di gedung itu selama 11 tahun, dan sering melakukan pelaporan langsung dari atapnya.

“Saya telah meliput banyak acara dari gedung ini, kami memiliki banyak kenangan indah dengan kolega kami," kata Al-Kahlout.

Baca Juga: Semprot Febri Diansyah Soal 75 Pegawai KPK Dipecat, Ferdinand: Jangan Kebanyakan Bac*t Brur

Tidak segera dijelaskan mengapa bangunan itu menjadi sasaran Israel, tetapi muncul ketika sejumlah bangunan telah dihancurkan, kadang-kadang setelah panggilan telepon peringatan oleh serangan Israel di daerah Palestina.

“Sekarang, orang bisa memahami perasaan orang-orang yang rumahnya hancur akibat serangan udara semacam itu,” kata al-Kahlout.

“Sangat sulit untuk bangun suatu hari dan kemudian Anda menyadari bahwa kantor Anda tidak ada di sana dengan semua pengalaman karier, kenangan yang Anda miliki," sambungnya.

Di Gaza, setidaknya 140 orang telah tewas, termasuk 39 anak-anak dan 22 wanita, sejak pemboman Israel dimulai pada hari Senin.

Baca Juga: Situasi di Palestina Makin Mencekam, ini yang Dirasakan Penduduk Gaza Tiap Malam

Di Israel, sedikitnya sembilan orang tewas dalam serangan roket dari kelompok bersenjata di Gaza.

Pada Sabtu pagi, serangan udara menghantam rumah tiga lantai di kamp pengungsi Shati Kota Gaza, menewaskan delapan anak dan dua wanita dari sebuah keluarga besar.***

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler