Apa sih Hari Jomblo? 4 Fakta Menarik Hari Jomblo 11.11, Festival Belanja Online Terbesar dari China

11 November 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi patah hati " Apa sih Hari Jomblo? 4 Fakta Menarik Hari Jomblo 11.11, Festival Belanja Online Terbesar dari China" /

 

MANTRA SUKABUMI – Awalnya, tanggal 11 November atau 11.11 adalah hari perayaan para jomblo yang baru putus dengan kekasihnya, juga perayaan bagi mereka yang memutuskan untuk hidup lajang.

Namun, pada tahun 2009, Alibaba ikut merayakan hari perayaan ini dengan menjadikannya festival belanja online terbesar di Cina.

Di Indonesia sendiri, tanggal ini selalu menjadi favorit masyarakat untuk berbelanja lewat daring lantaran banyaknya promo yang ditawarkan oleh berbagai aplikasi dan situs e-commerce.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Baca Juga: Selalu Komentar Miring Habib, Fadli Zon Mintai Dubes RI di Arab Saudi Agus Maftuh Dicopot Jabatannya

Berikut ini fakta-fakta menarik tentang tanggal 11 November atau disebut juga Hari Jomblo, sebagaimana dilansir oleh tim mantrasukabumi.com dari beberapa sumber terpercaya.

  1. Asal Mula Hari Jomblo

Hari Jomblo dimulai pada 1993 oleh mahasiswa dari Universitas Nanjing sebagai perayaan menjadi lajang. Hari yang jatuh setiap tahun pada tanggal 11 November, yang dikenal sebagai "hari perayaan tongkat jomblo" karena tampilannya secara numerik (11.11), terdiri dari empat angka satu.

Dikenal juga sebagai ‘Hari Anti-Valentine’, perayaan tersebut terkenal dengan cepat dan menyebar ke luar Universitas Nanjing. Dibantu oleh maraknya penggunaan media sosial, perayaan itu menjadi semakin populer dalam budaya Tionghoa modern.

  1. Alibaba Mencetak Rekor pada Hari Jomblo

Hari itu diadopsi oleh pengecer dan perusahaan e-niaga terbesar di dunia, Alibaba pada tahun 2009. Alibaba melihat perayaan ini sebagai peluang untuk meningkatkan penjualan antara hari libur nasional Pekan Emas China (minggu pertama Oktober) dan Natal. Hari Jomblo sekarang secara resmi disebut 11.11 Global Shopping Festival, dan telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir.

Pada tahun 2009, penjualan pertama Alibaba mencakup 27 merek, mencapai penghasilan volume barang dagangan kotor (GMV) sebesar $ 7,8 juta atau 50 juta yuan.

Baca Juga: Jadilah Generasi Milenial Cerdas dan Bijak, Inilah 6 Etika di Sosial Media

  1. Hari Jomblo di Masa Sekarang

Tanggal Sebelas Sebelas saat ini mengerdilkan hari-hari belanja serupa di bagian lain dunia. Berikut angka-angka yang mengesankan dari festival belanja ini:

  • Dalam beberapa tahun terakhir, Hari Jomblo telah mencapai hasil transaksi tertinggi sebesar USD $ 38,4 miliar. Penghasilan $1 miliar pertama dihasilkan hanya dalam waktu 68 detik!
  • Menurut kantor berita China Xinhua, 710 juta pembayaran telah dilakukan dan 467 juta paket telah dikirimkan. Itu dua kali lipat total penjualan online dari Thanksgiving, Black Friday, dan Cyber ​​Monday.
  • Untuk merek yang sedang naik daun, 11 dapat menghasilkan sebanyak 25% dari penjualan tahunan.
  • Perayaan 11.11 menjadi semakin populer di banyak wilayah di Asia Tenggara, termasuk Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Cina daratan.
  • Apa yang orang beli selama perayaan11? Kategori terlaris meliputi elektronik, kosmetik, barang kecantikan, dan fesyen.
  1. Lebih Banyak Traffic, Lebih Banyak Masalah pada Situs Web

Hari Jomblo terus memecahkan rekor pendapatan dan menarik lebih banyak pembeli di setiap tahun, begitu juga traffic situs web yang mengalami lag dan kerusakan.

Baca Juga: Punya Uang Rusak Jangan Dibuang, BI Buka Lagi Penukaran Uang Rupiah Rusak

  • Pada tahun 2018, pengecer elektronik Taiwan PChome mencatat rekor 1,5 miliar transaksi dan 10 kali lipat jumlah lalu lintas pada Hari Jomblo. Pada satu titik, situs tersebut down karena lonjakan traffic online
  • Pada tahun yang sama, situs web e-niaga Momo juga melihat lalu lintas mencapai titik tertinggi baru dan memiliki lebih dari 700 juta transaksi. Pada satu titik, situs web tersebut mogok selama 20 menit karena mengalami kelebihan traffic.
  • Pada hari belanja e-niaga terbesar setiap tahun tersebut, bahkan satu menit waktu henti situs web dapat mengakibatkan kerugian pendapatan yang sangat besar. Selain itu, lag atau waktu henti yang minim sekalipun dapat memiliki efek jangka panjang pada reputasi merek.**

 

 

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler